Ultah hari Kemerdekaan ke 72 RI tahun ini bermakna khusus bagi saya pribadi, karena salah seorang kolega dan sahabat saya di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah dikukuhkan menjadi Profesor Riset pada 16 Agustus 2017. Prof. Dr. Erwiza Erman, MA, seorang sejarawan perempuan asal Sumatera Barat dan alumni UGM, adalah salah seorang peneliti, ilmuwan, dan cendekiawan yang memiliki reputasi nasional dan internasional di bidangnya. Bidang keilmuan yg beliau tekuni adalah sejarah sosial terkait dengan pertambangan di Indonesia dan dunia.
Saya pribadi menganggap Eng, nama panggilan akrab beliau, sebagai seorang ilmuwan, peneliti, dan cendekiawan yang ideal. Bukan saja keilmuan beliau yang dalam dan luas, tetapi juga konsistensi, kesabaran, dan ketekunan beliau yang luar biasa sebagai seorang peneliti dan cendekiawan. Karya-karya tulis beliau telah diakui dunia keilmuaan sejarah dan bahkan diterjemahkan dalam bahasa-bahasa asing, yang menjadi bukti kepakaran beliau. Kesahajaan dan kerendah-hatian Eng, bagi saya merupakan kelebihan yang paling menonjol, sebuah karakter yang utama dari seorang ilmuwan dan cendekiawan.
Membaca naskah orasi Prof Erwiza mengenai bidang sejarah pertambangan, saya sungguh merasa kagum dan bangga. Beliau bukan saja membuktikan perjalanan sebagai sejarawan yang selama lebih dari 30 tahun melakukan penelitian dan penulisan. tetapi yang paling menarik adalah kemampuan beliau mengaitkan sejarah dengan realitas kekinian dalam berbagai dimensi: politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Penelitian-penelitian beliau tentang tambang batubara di Sawahlunto, misalnya, mampu menampilkan sebuah rekonstruksi sejarah terkait eksploitasi alam, manusia, dan perjuangan anak bangsa menjalani kehidupan dan mengupayakan pembebasan dari kemiskinan, penindasan, ekploitasi pemilik modal, dan tentu saja para penguasa.
Studi dan karya Prof Erwiza sangat relevan bagi kehidupan masa kini dan masa depan bangsa Indonesia. Penelitian beliau wajib diteruskan dan dikembangkan utk menjadi salah satu alat pencerah anak bangsa, disamping kepentingan bagi pemajuan keilmuan sejarah. Sebab, beliau sendiri mengatakan bahwa salah satu tujuan beliau sebagai sorang sejarawan dan warganegara Indonesia adalah mewujudkan cita-cita kemerdekaan terutama dalam melaksanakan amanat Konstitusi, yang salah satunya adalah pasal 33 UUD 1945.
Prof Erwiza, proficiat atas capaian anda yang luar biasa, dan izinkanlah, sebagai salah seorang sahabat, saya ikut berbangga dan berbahagia. Saya berharap putri kami bisa mengikuti jejak yang telah anda lalui untuk menjadi seorang pribadi, ilmuwan, peneliti, dan cendekiawan yang mencerahkan bangsa dan bermanfaat bagi NKRI!
Simak biografi beliau:
0 comments:
Post a Comment