Friday, July 13, 2018

MANUVER IMIN MELAMAR CAWAPRES OPOSISI


Konon kabarnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin, CI) sedang menawarkan diri untuk menjadi CAWAPRES Pak Prabowo Subianto (PS). Mungkin ini adalah manuver antisipatif beliau dan PKB setelah marak kabar bahwa dirinya tidak masuk 5 besar pilihan Presiden Jokowi (PJ) utk jadi cawapres beliau.

Bagaimana respon (sementara) yang muncul dr beberapa parpol?. Dari pihak oposisi, Gerindra bilang: "Itu bisa didiskusikan." PKS bilang: "Sulit & berliku." Dari pihak petahana, PDIP bilang: "Kenapa gak jadi Capres saja?" Respon-respon tsb, hemat saya, merupakan indikasi bahwa kans CI saat ini masih belum mulus untuk menjadi cawapares PS dan kian "dianggap sepi" oleh kubu petahana.

Padahal, di atas kertas, portofolio politik CI cukup mengesankan dan sangat memenuhi syarat sebagai pendamping PJ. IC adalah Ketum PKB, parpol dengan basis massa riil kuat dan dekat dengan NU, yang berpotensi besar dan sangat diperlukan oleh sang petahana dalam Pilpres 2019. CI adalah seorang mantan Waka DPR, mantan Menteri, dan politisi dengan pengalaman panjang sejak reformasi digulirkan. Last but not the least, PKB, sebagai salah satu parpol pendukung Pemerintah PJ, juga memiliki rekam jejak yang baik dalam hal loyalitas yang kuat dan konsisten baik di lingkaran eksekutif maupun legislatif.

Namun portoolio politik tersebut seakan belum dapat meyakinkan publik terkait elektabilitas dan popularitas CI sebagai kandidat cawapres PJ. Dibandingkan misalnya dengan Mahfud MD (MMD), Sri Mulyani Indrawati (SMI), Moeldoko (Mdk), Gatot Nurmatyo (GN), bahkan Chairul Tanjung (CH) yang berasal dari nonparpol; atau Airlangga Hartarto (AH) dari parpol, posisi Imin tercecer di belakang. Kendati CI juga terus menggelar sosialisasi pribadinya melalui baliho dan media massa serta medsos yang, hemat saya, paling gencar ketimbang semua aspiran cawapres lainnya, tampaknya masih belum berhasil menggenjot citra sebagai kandidat dan kansnya dalam kontestasi.

Kini manuver untuk menjadi kandidat cawapres kubu oposisi pun telah dilakukan oleh CI. Untuk sementara, saya lihat gaungnya belum begitu besar pengaruhnya bagi kubu petahana. Reaksi dari PDIP malah terkesan tak menganggap penting terhadap kemungkinan CI menjadi cawapres kubu oposisi. Sedangkan gaung di kubu oposisi sendiri, walaupun positif tetapi juga belum benar-benar menunjukkan bahwa CI adalah alternatif lebih kuat daripada nama-nama kandidat cawapres yang sudah beredar namanya seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan (AB), Zulhas, dan GN.

Sebuah panorama politik yang kurang menawan bagi CI, PKB, dan para simpatisan beliau tentunya...

Simak tautan ini:

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS