Monday, April 2, 2012

PKS TIDAK MAU HENGKANG DARI KOALISI KARENA TAHU PAK SBY PEMAAF

Bukan PKS namanya kalau tdk tebal muka. Sudah mbalelo, tetapi tetap bergeming dlm koalisi. PKS tahu psikologi Pak SBY yg mudah memaaafkan dan sungkan kepada boss PKS yg ulama itu. Makanya, kendati semua orang PD sudah seubun-2 jengkelnya, PKS tetap "menunggu sikap Pak SBY" alias tetap dlm koalisi. Mungkin PKS sudah mengadopsi kultur orang asing, sebab kalau PKS menggunakan kultur Indonesia pasti sudah malu dan hengkang sejak lama!
PKS mungkin berpendapat bhw menjadi bagian dari koalisi tidak berarti harus sepakat dalam segala hal. Masalahnya, ketidak-sepakatan dan mbalelonya PKS dalam Setgab itu selalu terjadi pada saat koalisi melakukan keputusan yang strategis dan membutuhkan dukungan konkret  dari anggotanya. Misalnya saja dalam perkaran penaikan harga BBM, seandainya PKS mengikuti Golkar, mungkin kemarahan PD tidak akan sekeras itu. PKS tentu berhak menafsirkan kapan ia akan patuh dan kapan ia akan melakukan pembelotan. Kalau dalam Setgab tidak diatur mengenai hal itu, lebih-lebih lagi, PKS akan merasa tdk terikat.

Hanya saja dalam pergaulan politik, tentu ada yg disebut etika atau etiket, minimal, yg harus dipegang. Kelakuan PKS sangat asing dalam praktik pergaulan politik yg pernah berlaku pd masa demokrasi liberal maun masa reformasi.  Itulah yg membuat publik mencibir partai Islam yang satu ini.
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS