Wednesday, July 3, 2013

MESIR TERANCAM AKAN KEMBALI DIBAWAH DIKTATOR MILITER

Kabar menyedihkan dari Mesir: Pemerintahan Presiden Moorsi, yg dipilih secara demokratis oleh rakyat Mesir UNTUK PERTAMA KALINYA DALAM SEJARAH negeri itu, kini terancam akan ditumbangkan oleh militer yg didukung sementara kelompok oposisi. Tragedi reformasi Mesir ini ada miripnya dengan yang apa yg dialami oleh Pemerintahan Presiden Gus Dur (GD), kecuali bhw militer tidak menampakkan diri dlm kasus Indonesia. Tetapi intinya, dg jatuhnya GD reformasi kemudian dibajak oleh kekuatan-2 politik yang kemudian terbukti memreteli demokrasi secara sistematis seperti yang kita saksikan saat ini. Di Mesir, militer masih memiliki kekuatan riil, baik sebagai aparat pertahanan dan keamanan maupun kekuatan politik riil. Dan inilah kelemahan utama gerakan Revolusi 2011 Mesir yg tidak mampu mereformasi militer dari politik praktis. Presiden Moorsi yg memenangkan Pemilu paling demokratis di negara tsb, yang berasal dari parpol Islamis tidak populer di kalangan kelompok nasionalis dan militer, serta tidak mendapat dukungan politik dari AS, EU dan sekutunya. Israel, negara yang sangat khawatir dengan munculnya kekuatan Islam di negeri sungai Nil itu, pastinya juga tidak sreg jika hasil revolusi menguntungkan kelompok yang anti Israel. Demokratisasi Mesir terancam hanya akan seumur jagung, jika rakyat dan masyarakat sipil negeri itu bertekuk lutut di bawah ultimatum tentara. Mesir akan tercatat sebagai negara yg gagal dalam upaya demokratisasi dan kembali dalam cengeraman otoriterisme di bawah injakan sepatu lars. Semoga pelajaran ini bisa diambil oleh bangsa Indonesia yang hari-2 ini sedang menyaksikan pembajakan demokrasi oleh para poliyo, polimer, dan parpol-2 yg cuma lip service thd demokrasi.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://news.yahoo.com/egypt-turmoil-grows-army-deadline-expire-061331356.html
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS