Monday, October 26, 2015

WAH... DONALD TRUMP MALAH MAU MENUTUP MASJID-MASJID!

Ada berita "bagus" dari Amerika, khususnya dari Donald Trump (FT), buat Ketua dan Wakil Ketua DPR-RI, Setya Novanto (SN) dan Fadli Zon (FZ). Dalam wawancara di kanal tv Fox Business Network, kandidat capres partai Republik itu mengatakan, jika terpilih menjadi Presiden, ia akan menutup masjid-masjid yang dicurigai menjadi pendukung ISIS. Ketika pewawancara mendesak  apakah penutupan Masjid bisa dilakukan karena hal itu melanggar hak asasi beragama, DT menjawab "Saya tidak tahu, tetapi tergantung jika Masjid itu.. diisi utk mendukung aksi kekerasan.. anda harus memastikan hal itu perlu diperhatikan." Saya tak tahu bgmn reaksi kedua pimpinan DPR itu ketika membaca atau mendengar berita ini. Tapi, hemat saya, pimpinan DPR sudah keliru dalam judgement mereka ketika menghadap dan ikut dalam konferensi pers dalam kampanye DT. (https://www.rt.com/usa/319413-trump-close-isis-mosques/)

Statemen DT di atas tentu saja segera memancing reaksi keras, bukan saja dari komunitas Muslim di negeri Paman Sam itu, tetapi juga dari pihak lain termasuk kalangan Partai Republik sendiri. Namun DT bukanlah satu-2nya kandidat capres dari partai Republik yg menggunakan isu anti Islam (Islamophobia) utk menarik dukungan bagi pencapresannya. Kandidat-2 lain seperti Ben Carson (BC), Ted Cruz (TC), Mike Huckabee (MH), juga demikian. BC bahkan mengatakan bahwa ia tidak setuju jika seorang warganegara Muslim AS menjadi capres, karena dia menganggap Islam bertentangan dengan Konstitusi negara tsb. Statemen ini pun kemudian menciptakan reaksi negatif dari publik. Tetapi mengapa capres-2 tsb kian ngotot mengusung tema-tema anti Islam, bahkan dalam kasus DT sampai menawarkan penutupan Masjid-2?

Di satu pihak, fenomena anti Islam itu bisa ditafsirkan bahwa Islam dan warganegara Muslim makin diperhitungkan dalam percaturan perpolitikan dalam negeri negara adidaya tsb. Jumlah pemilih Muslim yang makin bertambah dan umumnya mereka adalah kelas menengah yang berpendidikan serta aktif mengikuti perkembangan politik, membuat isu Islam menarik (kendati sampai tingkat tertentu dlm arti negatif). Seperti lazimnya dalam praktik politik, menciptakan musuh dan membuat musuh-2 seperti mahluk hayalan yg mengerikan (boogeyman), adalah salah satu cara mencari dukungan dan popularitas. Fakta sejarah menunjukkan bhw  komunisme, Yahudi, bahkan Katolisisme, pernah menjadi isu-2 kampanye-2 politik di AS yg sangat populer. Dalam perkembangannya, isu komunisme masih menjadi musuh ideologis utama, sementara isu Yahudi sudah kian tak terdengar, apalagi Katolisisme. Maka diciptakanlah 'boogeyman' baru bernama Islam dan/ atau warganegara Muslim. Islamophobia kemudian dijadikan alat politik utk menyebarkan ketakutan dan Islam sebagai ancaman thd nilai-nilai dasar seperti demokrasi dan tradisi agama Kristen-Judaisme yg dianggap menjadi landasan nilai budaya masyarakat AS .

Di pihak lain, Islamophobia, seperti juga phobia-2 lain sebelumnya, bukan saja merugikan dan meremehkan kontribusi warganegara AS yg beragama Islam, tetapi sekaligus bertentangan total dengan Konstitusi negeri itu sendiri, yang eksplisit mengakui hak asasi manusia sebagai landasan utamanya. Sikap anti Islam DT dkk juga berarti bahwa dalam sistem demokrasi bisa mengalami erosi, distorsi, pembusukan, dan bahkan penghancuran dari para pendukungnya sendiri, khususnya dari elit politik. DT dkk rela mengorbankan prinsip dalam konstitusi yg menjadi landasan keberadaan AS demi kepentingan meraup dukungan suara. Inilah pelajaran yang perlu diambil bagi para pendukung demokrasi di Indonesia. Demokrasi bukanlah sebuah produk barang jadi dan tak mengalami perubahan dan ancaman. Karena itu, demokrasi terus menerus memerlukan pengawasan, peningkatan kualitas, dan penjagaan dari upaya-2 penghancuran yg biasanya juga memakai dalih atas nama demokrasi itu sendiri.

Sebuah adagium mengatakan, memperbaiki kualitas sistem demokrasi bukanlah dengan cara memperkecil dan melemahkannya, tetapi dengan memperbesar dan memperkuat sistem itu sendiri!!

Simak tautan ini:

http://www.thedailybeast.com/articles/2015/10/22/now-trump-says-i-ll-close-mosques.html
Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS