Monday, February 29, 2016

PILKADA DKI DAN KEPUTUSAN CERDAS KANG EMIL


Walikota Bandung, Ridwan Kamil (RK), yg populer dipanggil Kang Emil, utk tidak ikut bertanding memperebutkan kursi DKI-1, saya anggap sebuah keputusan yg cerdas. RK jelas memiliki semua persyaratan utk bertanding melawan sang petahana, Gubernur Ahok, dan bahkan dari segi prestasi pembangunan daerah rasanya RK masih leboh moncer. Ini disebabkan terutama karena Kang Emil tdk menghadapi berbagai perlawanan yg berlarut dr berbagai penjuru seperti yg dialami pria asal Belitung itu. Kang Emil, misalnya, belum pernah menghadapi upaya2 pendongkelan dg menggunakan politik identitas dan kekerasan seperti yg dialami Ahok.

Toh RK memilih tidak mengikuti anjuran, dorongan, atau bahkan bujuk rayu pihak2 yg menginginkan beliau maju menjadi penantang di DKI. Dan alasan2 beliau yg dipaparkan dlm siaran persnya, menurut hemat saya, brilian. Bukan saja alasan penugasan yg belum selesai tetapi (dan yg membuat saya kagum) adlh pandangan kritisnya ttg Jakarta dan Jakarta sentrisme yg ingin diperangi beliau. Mungkin baru kali ini saya mendengar dan membaca sebuah kredo politik yg begitu visioner dan menukik pada sasaran seperti yg dilontarkan RK itu. Menghancurkan mitos Jakarta, sebetulnya adlh sebuah landasan paradigma yg sangat penting utk membangun sebuah Indonesia yg maju, bermartanat, dan berlandaskan prinsip kesederajatan atau equality.

Tapi okelah, orang bisa berdebat ttg alasan normatif yg digunakan RK. Yg juga patut diperhatikan, secara politik pragmatis, adlh bhw dg menolak maju tsb sejatinya RK sedang membangun fondasi yg lebih kokoh bg masa depan karir politiknya. Sehingga bukan tidak mungkin beliau akan menapaki jenjang menuju RI 1 atau RI 2 secara lebih sistematis fan sarat dg pengalaman serta hasil yg benar2 bisa dibuktikan oleh seluruh anak bangsa. RK tidak perlu mengulang kesan tergesa2 seperti dlm kasuk Presiden Jokowi (PJ) ketika beliau menjadi capres yg kemudian menjadi bahan kontroversi itu. Buian berarti langkahbPJ keliru, namun RK memang tak perlu membuat kegaduhan yg sama. Di samping itu jika nlbeliau sukssles di Bandung dan Jabar, saya kira langkah menuju Istana Negara akan lebih mulus.

Di sisi lain, secara politik jika RK maju di DKI, tdk ada pegangan kuat bhw beliau bisa menggusur popularitas Ahok. Apalagi jika saingan RK selain Ahok akan memecah soliditas suara pihak2 yg bersaing dg sang petahana. RK bisa jadi malah menjadi semacam 'spoiler' yg malah memperkuat posisi Ahok! Dan belum tentu kalau RK kalah dlm pertarungan itu beliau bisa kembali menjadi walikota Bandung lagi karena tntu sudah banyak pihak2 yg mengincarnya.

Walhasil saya sangat menghormati keputusan cerdas RK dan sekaligus mengagumi argumentasinya. Indonesia akan punya harapan besar jika punya pemimpin2 visioner seperti Kang Emil ini. Bravo!!

Simak tautan ini:

Share:

0 comments:

Post a Comment

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS