Sunday, June 30, 2013

PENGUMUMAN NAMA POLITISI OLEH ICW ADALAH SEBUAH PERTANGGUNGJAWABAN MORAL

Herankah kita sebagai rakyat dengan publikasi ICW mengenai 36 politisi Senayan yang tidak mendukung pemberantasa korupsi? Saya sendiri tidak heran dan, bahkan, jika daftar bertambah panjang pun saya tidak heran. Karena memang para poliyo dan polimer, (para politisi sontoloyo dan pemeras) di lembaga legislatif itu, sangatlah besar jumlahnya. Jangan-jangan, sepertiga dari jumlah keseluruhan anggota DPR saja masih terlalu kecil! Dan ini baru di DPR, belum DPRD dan DPD. ICW punya data dan argumentasi, demikian pula para anggota Parlemen yg kemudian marah besar dan akan menggugat ICW, juga punya hak utk itu. Apapun hasilnya dalam proses hukum nanti (kalau sampai di sana), upaya pembeberan nama-nama politisi yang tak layak utk dipilih kembali itu sangat sahih dari sisi tanggungjawab moral publik. Seharusnya langkah ICW diikuti oleh organisasi masyarakat sipil lainnya, yg bergerak di bidang demokratisasi dan pendidikan politik. Jika semua daerah memiliki catatan kelam para anggota Parlemen yg kemudian diketahui publik, maka akan terjadi proses pembersihan secara gradual tetapi fundamental. Yang penting, catatan tsb bukan cuma sekadar bualan, tetapi ada track record yg bisa diakses oleh publik. Sehingga bukan menjadi bahan fitnah.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://news.okezone.com/read/2013/06/29/339/829326/icw-tuding-36-anggota-dpr-tak-pro-pemberantasan-korupsi
Share:

Saturday, June 29, 2013

SEJARAH SEDANG DIUKIR DI YOGYA: PERTEMUAN JOKOWI DAN MAHFUD MD

Inilah peristiwa penting yang bisa menjadi trigger dari sebuah gelombang besar perubahan di negeri ini: Jokowi bersama Mahfud MD bertemu dalam sebuah seminar kebangsaan di UII Jogja. Kota perjuangan yg pernah menjadi ibukota RI itu sangat tepat rasanya untuk menjadi saksi event ini. Saksi lain adalah Buya Prof. DR. Syafi'i Maarif, sesepuh Muhammadiyah yang juga seorang tokoh yang sangat peduli thd krisis kepemimpinan di negeri ini. Memang kedua pemimpin yang digadang-2 rakyat itu masih malu-malu dan tdak mau saling menonjolkan diri, etiket dan etike yang sangat nJawani dan juga Indonesiawi. Namun saya kira para elit parpol yang memiliki visi kedepan dan tidak hanya berfikir ttg kepentingan diri sendiri dan kelompok, harus sudah "tanggap ing sasmito", menangkap tanda-2 zaman. Bahwa jika Indonesia melewatkan momentum ini, maka akan semakin rentan bangsa ini ke depan menghadapi berbagai tantangan terutama krisis kepemimpinan yang amanah dan mampu melakukan perubahan fundamental. Pertemuan "dwitunggal" ini memang masih belum bisa jadi ukuran bahwa keduanya akan jadi pasangan. Namun rakyat Indonesia akan bisa menilai bahwa jika para pemimpin melewatkannya, hal itu seperti mengabaikan nasib bangsa dan negara.


Selanjutnya baca tautan ini:


http://www.koran-sindo.com/node/324737
Share:

Friday, June 28, 2013

SOAL KONVENSI, SEBAIKNYA PD MENCERMATI PERINGATAN MAHFUD MD

Peringatan mantan Ketua MK, Mahfud MD (MMD), ttg konvensi capres PD adlh sah-sah saja dan tidak harus membuat elit partai tsb sewot. Seperti misalnya Marzuki Alie (MA) yg melarang MMD melontarkan kritik dan mempersilakan sabar menunggu. Padahal kalau dibaca dg teliti, statemen MMD adlh sebuah peringatan yg baik agar PD tidak main-2 dan sekadar membuat konvensi untuk formalitas belaka. Mestinya PD berterimakasih karena salah satu capres/cawapres potensial spt MMD peduli thd konvensi yg akan digelarnya. Sebab saat ini PD mengalami kemerosotan elektabilitas, sehingga sokongan dari tokoh-2 sekaliber MMD sangat perlu. Kalau reaksi elit PD defensif dan sewot seperti yg dipertontonkan MA, niscaya akan membuat tokoh-2 lain juga enggan. Ini berarti bhw konvensi PD berpotensi "dicuekin" kandidat-2 potensial dan hanya diikuti para elitnya sendiri! Bagi MMD, konvensi PD hanyalah salah satu dari sekian cara utk menjadi capres/cawapres. Yang penting adalah bagaimana ia menjaga momentum sambil terus meningkatkan elektabilitas dirinya melalui ekspose-2 di ruang publik. Kalaupun PD tidak mengundangnya ikut konvensi, dengan ekspose yang intensif masih terbuka bg MMD utk dipinang parpol lain. Dan akan sangat menarik jika terbuhul dwitunggal capres/cawapres "Jokowi-MMD" !

Selanjutnya baca tautan ini:

http://nasional.kompas.com/read/2013/06/26/2216484/Mahfud.MD.Konvensi.Demokrat.Jangan.Masuk.Angin
Share:

HASIL SURVEI JEBLOG, PKS MENUDING DIKERJAI LIPI

Paranoia, atau ketakutan dan kecemasan psikis, tampaknya sedang menghinggapi sementara elite PKS. Indikatornya adalah statemen-2 mereka aneh-aneh, tidak nalar, bombastis, dan cenderung manipulatif. Setelah urusan sapi, kini urusan hasil survei pun dianggap sebagai persekongkolan menghadapi PKS. Maka survei LIPI pun dituding "mengerjai" parpol tsb hanya karena menempatkan elektabilitasnya di level ke 7. Alih-alih Refrizal (R), anggota Majelis Syuro PKS, memberikan argumen yang juga ilmiah, ia memakai teori persekongkolan utk mendiskreditkan lembaga yg punya kredibilitas tinggi spt LIPI! Kepanikan sebagian elit PKS makin hari makin menguat dan bisa saja nanti akan menciptakan histeria massa (mass hysteria) di kalangan petinggi partai itu. Jika demikian, bukan dukungan dan simpati yang akan dipeting PKS, tetapi malah eksodus darinya. Padahal, hasil survei tidak bisa ditolak dg dituding, dituduh, dicurigai, lalu dianggap tidak benar. Siapapun berhak tak setuju dg hasil survei tertentu. Tetapi cara menyikapinya adalah dg membandingkan dg hasil survei lain, atau mengadakan survei tandingan. PKS yg selama ini konon kadernya banyak yang orang sekolahan dan intelek, sangatlah memalukan jika kemudian elitnya malah memakai teori persekongkolan karena tdk puas dg hasil survei. Setahu saya, penggemar teori persekongkolan umumnya adalah orang-2 yang malas berfikir. Atau orang yg sedang kena penyakit paranoid dan depressi.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://polhukam.rmol.co/read/2013/06/28/116309/PKS-Merasa-Dikerjain-Survei-LIPI-
Share:

SIRAM MUKA PROF TOMAGOLA, CERMIN ETIKET MUNARMAN DLM BERKOMUNIKASI

Ada insiden yang memalukan di tv one pagi ini. Dalam siaran program "Apa Kabar Indonesia", pentolan FPI, Munarman (M) emosional dan melakukan tindakan sangat tidak sopan dan merendahkan martabat orang lain, yakni menyiram air di muka lawan debatnya, sosiolog UI, Prof. Dr. Tamrin A. Tomagola (TAT). Inilah 'kualitas' asli dari pentolan FPI yg tidak sungkan-2 melakukan perbuatan seperti itu ketika merasa tersinggung. Bagaimana mungkin masyarakat akan bisa menerima manusia seperti ini sebagai wakilnya di Parlemen? Saya kira tidak salah sika seluruh media (elektronik dan non elektronik) melakukan boikot terhadap Munarman setelah ini. Kelakuan seperti itu jelas bukan kelakuan manusia yg punya etiket pergaulan, apalagi sambil membawa-2 nama agama. Na'udzubillah min dzalik. Prof. TAT harus membawa kasus ini ke polisi supaya penistaan tsb diganjar dg hukuman setimpal. TV One juga mesti menayangkan rekaman insiden tsb supaya publik seluruh Indonesia tahu siapa dan bagaimana kelakuan Munarman, karena ia juga caleg dari PPP yg akan berkomptisi dlm Pemilu 2014.

Selanjutnya simak video singkat ini:


 ()
Share:

Thursday, June 27, 2013

BAYI REVAN MENINGGAL KARENA DITOLAK 4 RS DI MAKASSAR

Nurani manusia waras manapun tentu terusik membaca berita yg sangat menyedihkan dan memalukan ini. Kecuali mungkin para pengelola 4 Rumah Sakit yg menolak bayi Revan itu yang mungkin sudah tak lagi punya nurani dan nalar sehat. Alasan ruangan penuh atau pun karena kritis, saya kira tdk bisa diterima baik oleh nalar maupun nurani manusia waras. Hanya manusia-2 bernalar dan berhati setan yg tega dan mampu bersikap seperti itu. Ke 4 RS di Makassar itu harus ditindak secara hukum, karena telah melanggar hak asasi manusia dan melecehkan nilai-nilai moral. Apapun yang akan dipakai sebagai alasan, fakta sudah tak lagi bisa dipungkiri: bahwa bayi Revan telah meninggal karena perlakuan yang tak manusiawi. Inilah satu bukti lagi yang makin menguatkan bahwa negeri ini semakin sarat dengan kemunafikan dan kebobrokan moral dari mereka yang menjadi pemimpin. Saya pribadi ikut berbela sungkawa yg sedalam-2nya atas meninggalnya bayi Revan ini dan berdoa semoga orang tua dan keluarga tabah menerima cobaan dari Allah swt. Saya berdoa semoga Tuhan memberi hukuman setimpal kepada para pengelola 4 RS di Makassar yang telah melakukan kekejian luar biasa tsb.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.tempo.co/read/news/2013/06/27/173491552/Bayi-Meninggal-Setelah-Ditolak-4-Rumah-Sakit
Share:

CALEG YANG MENOLAK RH NYA DISIARKAN, TIDAK USAH DIPILIH

Seandainya yg namanya nalar digunakan dalam politik di negeri ini, niscaya tidak perlu ada kabar penolakan 140 caleg thd penyiaran riwayat hidup (TH) mereka oleh KPU. Selain memalukan, ini menjadi sinyal bahwa politik paska Reformasi telah menjadi lelucon yang bodoh. Nalar mengatakan bhw Pemilu adalah urusan memilih wakil publik. Artinya apapun yg terkait dg si caleg/ capres/cawapres/cagub/cawagub dll., mesti diketahui seterang-2nya oleh para pemilih. Maka jika ada caleg menyembunyikan RHnya dari publik, artinya bukan pemilihan umum, tetapi pemilihan rahasia! Buat saya, inilah kemiskinan nalar politisi dan parpol Indonesia setelah reformasi bergulir lebih dr satu dekade. Politik, yg notabene adlh urusan publik, lalu menjadi semacam konspirasi rahasia. Uniknya, caleg-2 penolak ini mayoritas dari parpol Islam (PPP dan PKB). Saya langsung punya kecurigaan bhw mereka takut ketahuan rakyat sebagai poliyo atau polimer (politisi sontoloyo dan pemeras), atau kena skandal pelanggaran susila. Siapa yang salah? Sudah jelas parpol dan elite parpol yang bersangkutan. Kalau elit parpol tsb masih punya urat malu, setidaknya akan menegur (bukan membiarkan) penolakan caleg mereka. Bagimana harusnya rakyat menyikapi para penolak? Mudah. Tidak usah digubris. Anggap saja mereka tidak pernah ikut jadi caleg.

Selanjutnya baca tautan ini:

 http://id.berita.yahoo.com/140-caleg-dpr-ogah-riwayat-hidupnya-disiarkan-144215021.html
Share:

Wednesday, June 26, 2013

TETAP BERIKLAN, DEDDY MIZWAR TIDAK ETIS SEBAGAI PEJABAT

Sebelum membaca statemen Gerindra ttg Wagub Jabar, Deddy Mizwar (DM), yg sibuk beriklan itu, terus terang saya juga punya pandangan yg sama. Menurut pandangan saya, DM tidak layak dan tak elok melakukan setelah diangkat sbg pejabat publik lalu masih beriklan atau (konon) berencana bermain film. Apa jadinya kalau praktik itu dilakukan oleh para pejabat, termasuk Menteri, anggota dan pimpinan DPR, dsb? Di media, DM masih tetap beriklan berbagai macam produk. Di dunia ini, barangkali hanya di Indonesia praktik sontoloyo semacam ini dibiarkan karena tidak ada larangan formal. Kalau cuma itu alasannya, maka semua pejabat dari yg tertinggi sampai terendah dibiarkan saja mengiklankan produk yang bisa jadi juga punya vested interest. Bisa jadi produk-2 yg diiklankan DM juga punya kepentingan dan bisa memengaruhi kebijakannya sebagai pejabat di Jabar, baik langsung atau tidak langsung! Saya kira DM harus ditegur dan kalau perlu diprotes keras karena bisa disebut minimum bertindak kurang etik sebagai pejabat publik dan maksimum berpotensi menyalah gunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://bandung.okezone.com/read/2013/06/24/526/827011/gerindra-pernyataan-deddy-mizwar-lukai-rakyat-jabar
Share:

GUYON GUSDURIANS: TAWARAN MAIN BOLA UNTUK RONALDO DI REPUBLIK IMPIAN

Alkisah, sambil makan malam, Presiden Republik Impian (RI-1) bertanya kepada Cristiano Ronaldo (CR) yg sedang bertandang di Bali. 

RI-1: "Bagaimana kesan anda ttg RI?"

CR: "Menakjubkan dan saya suka di sini."

RI-1: "Bagaimana kalau anda main bola di RI saja. Gaji anda saya tambah lipat dua ketimbang di Real 
          Madrid."

CR (heran): "Wah tawaran yg menarik, Pak Presiden. Saya jawab besuk ya sebelum berangkat.

RI-1 (sumringah): "OK, saya tunggu." 

(Besuknya di anak tangga pesawat, sambil pamitan), CR berbisik kepada RI-1: "Maaf Pak Presiden, 
tawaran anda tdk bisa saya penuhi." 

RI-1 (heran): "Lho kenapa? Apa masih kurang gajinya?" 

CR: "Bukan, Pak Presiden .." 

RI-1 (memotong cepat): "Lalu?" 

CR: "Kata manajer saya, kalau saya di negeri anda, saya malah tidak bisa main bola, tetapi berubah jadi 
        petinju!" RI: "???!!!***!!!???"
Share:

PERMINTAAN MAAF PAK SBY SOAL ASAP ADALAH ETIKET BERTETANGGA BAIK

Soal permintaan maaf Presiden SBY terkait asap, saya berbeda pendapat dg para pengritik beliau. Hemat saya, hal itu bukanlah sesuatu yg memalukan RI atau rakyat atau Pemerintah. Itu adalah adab sopan santun, meminta maaf jika kita mengganggu (kendati mungkin tidak sengaja, apalagi kalau sengaka!). Sudah merupakan adat ketimuran, sikap rendah hati ditunjukkan, dan itu bukanlah kelemahan. Yang penting adalah sejauhmana Pemerintah RI (baik sendirian atau bersama tetangga) mengusut pihak-2 yg bertanggungjawab thd pembakaran lahan yg membahayakan dan menyeabkan polusi asap tsb. Permintaan maaf Pak SBY adalah sebuah etiket seorang pemimpin. Sama halnya kalau seorang kepala rumah tangga minta maaf karena di rumahnya ada masalah yg kemudian (sengaja atau tidak) mengganggu tetangga. Saya justru respek kepada Presiden SBY dan balik heran kepada mereka yg memolitisasi hal ini dan menganggapnya sebagai tindakan kurang nasionalis atau patriotik. Perlu nalar yang benar dan nurani yg jernih dalam kehidupan bertetangga, termasuk urusan antar-bangsa. Toh, kalau asap masih terus muncul setiap tahun, kata maaf seribu kali sehari tak akan digubris tetangga. Tahu-tahu sudah sampai di Mahkamah Internasional atau PBB atau entah apa lagi.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.merdeka.com/peristiwa/permintaan-maaf-sby-pada-malaysia-bikin-malu-indonesia.htmlhttp://www.merdeka.com/peristiwa/permintaan-maaf-sby-pada-malaysia-bikin-malu-indonesia.html
Share:

Tuesday, June 25, 2013

AS HIKAM: TAK PERLU NYINYIR KEPADA JOKOWI DAN PESTA RAKYAT JAKARTA

Tri Kurniawan - Okezone
Minggu, 23 Juni 2013 08:32 wib
Joko Widodo
Joko Widodo
JAKARTA - Gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sukses menyedot perhatian warga Ibu Kota. Berbagai acara yang merakyat digelar pria asal Solo itu. Pengamat Politik menilai, Jokowi ingin tampil beda dibandingkan pemimpin lainnya.

"Kalau menurut saya dia ingin tampil beda, itu sah-sah saja," kata Pengamat Politik Unpad, Dedy Mulyana kepada Okezone, Sabtu (22/6/2013).

Dia tak melihat gaya Jokowi meniru tokoh lainnya termasuk mantan Presiden Soekarno. Dedy yakin, kedekatan dengan warga murni gaya Jokowi tanpa dibuat-buat. "Ini khas Jokowi," singkatnya.

Dampak dari kedekatan Jokowi dengan warga tentu positif. Namun, akan sulit menembak apakah ada agenda tersembunyi atau tidak dibalik kegiatan Jokowi. Soal isu pencapresan Jokowi, Dedy menyarankan tidak pada Pemilu 2014.

"Mendingan tuntaskan dulu Jakarta, peluang Capres akan lebih terbuka," ungkapnya.

Sebaliknya, jika Jokowi gagal memimpin Ibu Kota, maka dampak buruknya juga akan besar. "Lebih baik dia (Jokowi) sabar. Jangan sampai dianggap oportunis," cetusnya.

Sementara, Pengamat Politik AS Hikam berharap tidak ada yang cerewet dengan banyaknya pesta rakyat yang digelar Jokowi. Dia menilai, hingga saat ini tidak ada yang salah jika Jokowi membuat acara yang menghibur warga.

"Jokowi itu memang disukai rakyat dan dia tahu cara membuat rakyat dekat dengan pemerintah. Jokowi apa adanya, pestanya dengan banyak orang, jadi jangan ada yang nyinyir (cerewet)," kata dia.

Menurutnya, beragam acara yang melibatkan warga Ibu Kota merupakan bagian dari Jokowi bersosialisasi. Selama ini, pemerintah dikenal jauh dengan rakyatnya. "Dia punya strategi pendekatan komunikasi dengan rakyat begitu, bukan hanya memerintah sana sini," tegasnya.

Kalau pemimpin dekat dengan rakyat, kemungkinan besar program pemerintah juga akan mendapat dukungan. Rakyat akan menuruti keinginan Jokowi karena percaya jika mantan wali kota Solo itu sudah dekat.

"Kalau pemimpin tidak dekat, rakyat juga tidak akan mau menuruti," pungkasnya.
Share:

UU ORMAS YANG BARU JANGAN SAMPAI MENJADI BOM WAKTU

Pemerintah dan DPR semestinya memerhatikan dg seksama aspirasi masyarakat sipil (MS) mengenai RUU Ormas. Kendati kedua lembaga negara tsb nanti memaksalkan utk mengesahkan, tetapi jika ditolak di lapangan, maka UU tsb tak akan efektif dan malah bisa menjadi semacam bom waktu bagi Pemerintah dan rakyat sendiri. memang ada keperluan sebuah aturan main mengenai ormas yg baru sesuai dg Reformasi, karena tanpa pengaturan yg efektif maka terbuka berbagai ancaman terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Misalnya, ada ormas yang jelas-2 menolak Konstitusi dan Pancasila dalam ideologi dan programnya. Apakah ia akan terus dibiarkan atas nama kebebasan dan hak asasi? Bagi saya tidak. Karena dengan menolak Pancasila dan Konstitusi, ormas tsb sudah  bertindak makar thd NKRI. Karenanya ormas tsb harus bubar atau dibubarkan Pemerintah, dan dipersilakan meninggalkan Indonesia jika masih mau dikembangkan. Saya kira UU Ormas harus mengatur hal-hal yang mendasar seperti itu, bukannya menciptakan batasan-2 bagi perkembangan dan pemberdayaan masyarakat sipil sebagaimana dikeluhkan ormas-ormas lintas agama . Percuma saja mengganti UU Ormas warisan Orba dengan UU baru jika semangat, paradigma, dan tujuannya ternyata tidak berbeda. Demokrasi yg diperjuangkan masyarakat sipil Indonesia tidak boleh dibajak oleh kelompok-2 anti demokrasi baik yang ada di ranah negara maupun masyarakat sipil itu sendiri.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://polhukam.rmol.co/read/2013/06/25/115912/RUU-Ormas-Disahkan-dalam-Paripurna-Hari-Ini-
Share:

Monday, June 24, 2013

PKS TERANCAM PASAL PEMBUBARAN PARTAI GARA-GARA KASUS SAPI?

Inilah sebuah mimpi buruk yang paling tak dikehendaki oleh elit PKS: kemungkinan terancam pasal pembubaran partai karena terlibat perkara korupsi sapi (pks). Tentu bukan sekali ini saja wacana pembubaran PKS muncul di media. Dan ide itupun bukan dari orang yang jauh dari partai tsb. Tak kurang dari para sesepuh yg punya andil mendirikan parpol tsb yang melontarkan gagasan pembubaran, seperti Mashadi (M) dan Yusuf Supendi (YS). Dengan munculnya kabar ttg aliran uang "pks" kepada sebagian elite PKS, yang konon diterima selain olh Luthfi Hassan Ishaq (LHI), yakni Anis Matta (AM), dan adanya pemberian mobil hasil korupsi kepada KH. Hilmi Aminuddin (HA), wacana tsb pun mencuat lagi dan semakin kuat argumennya. Sebab sumbernya kini adalah pihak Jaksa tipikor! Bahkan, kalau pun dakwaan Jaksa itu nanti tidak terbukti di Pengadilan, teramat sulit bagi PKS mencuci bersih noda ini dlm tempo singkat. Ia akan menghantui kiprah partai Islam ini dalam Pemilu 2014! Mungkin PKS tidak perlu ditendang dari koalisi dan, bahkan, Menteri-2nya pun tidak perlu dipecat oleh Presiden. Cukup jika nama, citra, dan para elit partai ini terus menerus menjadi bahan kampanye negatif di ruang publik dan target olok-olok seluruh negeri (dan internasional), itu pun bisa mengubur impian PKS menjadi salah satu kampiun dalam Pemilu nanti. Mungkin orang tak pernah menyangka bahwa PKS (dg huruf besar) yg begitu anggun, menggetarkan, dan memesona itu bisa terancam ambruk dalam tempo sekejap karena "pks" (dg huruf kecil). Diktum bahwa "politik adalah seni dari segala kemungkinan", lagi-lagi menampilkan kebenarannya.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://news.okezone.com/read/2013/06/24/339/826775/pks-terancam-dibubarkan-bila-terbukti-terima-duit-korupsi
Share:

ANIS MATTA DIKABARKAN MENERIMA JATAH DARI AHMAD FATHANAH RP. 1,9 MILIAR

Tampaknya perkara kasus sapi (pks) yang melibatkan elit PKS makin terbuka lebar di persidangan. Ahmad Fathanah (AF) tampaknya menebar duit haramnya bukan saja kepada kaum perempuan yg kemudian terkuak oleh KPK, tetapi juga ke CEO PKS, Anis Matta (AM). Dakwaan seperti ini, kendati masih harus bisa meyakinkan Majelis Hakim, tetapi dampak politiknya sangat buruk bagi parpol Islam ini. Media jelas akan menggunakan dakwaan ini untuk memframe kabar tentang PKS dalam beberapa bulan ke depan. Bahkan jika AM ternyata tidak terbukti pun, kerusakan yg ditimbulkan telah terjadi (the damage has been done). Untuk memperbaikinya jelas tak  mudah apalagi cepat.  Bahkan masih akan muncul lagi berbagai kemungkinan fakta persidangan tipikor yang bisa membuat PKS makin babak belur di mata publik dan rakyat Indonesia. AM harus segera melakukan kontrol kerusakan  (damage control) yang cepat dan massif, jika ingin menyelamatkan citra PKS di ranah publik. Kalau perlu, AM sementara menyerahkan DPP PKS kepada tokoh-2 yang masih memiliki nama dan reputasi yang baik, dan dirinya sementara non-aktif. Jika AM masih keukeuh menjadi fungsionaris aktif, serangan thd PKS akan makin besar dan kerusakan akan makin meluas. Dan partai Islam ini akan semakin terpuruk nasibnya di Pemilu 2014. Sungguh sangat disayangkan!

Selanjutnya baca tautan ini:

http://news.okezone.com/read/2013/06/24/339/826597/jaksa-kpk-anis-matta-dapat-jatah-rp1-9-m-dari-fathanah
Share:

APBN-P 2013 SEKADAR KONSPIRASI AKAL-AKALAN POLITIK?

Penjelasan dari AEPI ttg postur APBN-P terkait dengan lonjakan anggaran Kementerian memang sangat mengkhawatirkan. Kesannya adalah tidak ada "sense of crisis" pada Pemerintah dan elite politik negeri ini. Alih-2 penaikan harga BBM dilakukan sebagai cara utk menghindari krisis, ia malah jadi alat meningkatkan pos-pos anggaran Kementerian yg hanya akan membebani kembali keuangan negara. Jika APBN-P dicurigai oleh AEPI sebagai sebuah  "akal-akalan" (gimmick), maka hal itu masuk akal walaupun tentu retorika yg akan dikumandangkan oleh para Menteri akan berbeda. Belum lagi jika dikaitkan dengan kuatnya kong-kalikong antara Kementerian dan politisi di Senayan, maka APBN-P adlh sekaligus lahan "bancakan" atau kenduri politik jelang pemilu 2014. Walhasil, APBN-P yg dirancang utk mengurangi subsidi BBM (sebuah upaya yg mulia), ternyata berubah menjadi sulapan politik yang akan merugikan rakyat dan negara di masa depan. Tentu semua itu akan terlupakan setelah Pemilu nanti usai dan muncul Pemerintah serta Parlemen baru. Dan mereka pun akan menggunakan cara-cara yang kurang lebih sama karena sejatinya sistem dan nalar yang dipergunakan sebagai dasar pengelolaan pemerintahan juga tidak jauh bedanya! Quo vadis, Republik Indonesia?

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2013/06/24/115770/AEPI:-Kenaikan-Harga-BBM-Cuma-Akal-akalan-Rezim-SBY-dan-DPR-untuk-Merampok-Uang-Rakyat-
Share:

Sunday, June 23, 2013

GEJOLAK PASCA KENAIKAN BBM DAN DAMPAKNYA THD KAMNAS

Hasil survey LSI pasca kenaikan harga BBM dan persepsi publik yang tidak positif thd Presiden, bisa hanya merupakan fenomen jangka pendek tetapi juga bisa bepanjang-2 dan berimplikasi pada Pemilu 2014. Sangat tergantung kepada dinamika lapangan apakah gejolak akibat kenaikan harga BBM masih berlanjut atau segera bisa diredam. Jika kesejahtreaan rakyat mengalami penurunan drastis karena semakin beratnya biaya hidup, maka Pemerintah akan menjadi sasaran utama kritik dan protes rakyat. Bagi kepentingan politik jangka pendek (Pemilu), kondisi demikian akan dimanfaatkan parpol barisan oposisi, bahkan termasuk PKS yg akan menggaris bawahi posisinya menentang kenaikan harga bbm. Yg mestinya perlu juga dipikirkan adalah apakah gejolak politik dan ekonomi tersebut akan berakhir setelah Pemilu usai dg terpilihnya DPR/D dan DPD baru serta Presiden dan Wapres baru? Belum lagi bhw terjadinya perluasan gejolak juga berdampak thd kamnas. Inilah yg seharusnya menjadi pemikiran para elit politik dan pengambil kebijakan, yaitu tidak hanya sekadar memakai perspektif keuntungan politik jangka pendek belaka. Negeri dan bangsa ini tidak akan beranjak maju, aman dan sejahtera jika terus menerus berada dalam lingkaran setan serta kemandegan sebagai akibat dari kebijakan-kebijakan yg 'self-centered' dan 'short sighted' (berpusat pd diri sendiri dan berpandangan pendek).

Selanjutnya baca tautan ini:

http://news.okezone.com/read/2013/06/23/339/826274/sby-paling-disalahkan-soal-kenaikan-bbm
Share:

DEPERPU PDIP USUL SIDHARTO MENGGANTIKAN ALM TAUFIK KIEMAS

Usulan agar anggota DPR senior dari PDIP, Pak Sidharto Danusubroto (SD), menggantikan alm. Pak Taufik Kiemas (TK) sbg Ketua MPR, tampaknya mendapat dukungan kuat di elite partai tsb. Jika para sahabat masih ingat, saya termasuk yg pertama mendukung usulan tsb melalui salah satu status di fb ini. Pertimbangan saya karena memang beliau adalah satu-2nya Sukarnois paling senior dan berpengalaman luas yg ada di Fraksi PDIP DPR RI saat ini. Kalaupun ada yg usul nama-nama lain seperti Pramono Anung (PA), Tjahjo Kumolo (TK), dan bahkan Puan Maharani (PM), tentu sah-sah saja, karena memang PDIP memiliki cukup banyak kader yg bisa diajukan. Namun rasanya sosok Pak Dharto (panggilan saya kpd beliau) lebih tepat dibanding mereka, karena beliau paling sesuai dg stature alm. Pak TK dan kompatibel utk mengawal program 4 pilar bangsa yg dirintis almarhum. Semoga usulan Deperpu DPP PDIP ditanggapi positif oleh Ketum PDIP...

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.beritasatu.com/politik/121078-deperpu-pdip-sarankan-sidharto-untuk-posisi-ketua-mpr.html
Share:

AS HIKAM: KISRUH PKS-KOALISI SELESAIKAN DG ETIKA POLITIK


Tri Kurniawan - Okezone

JAKARTA - Konflik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi belum juga menemukan jalan keluar. Pengamat Politik AS Hikam menyarankan agar kedua belah pihak menggunakan norma dan etika politik untuk menyelesaikan masalah.

"Paling bagus mereka menggunakan etika dan norma politik yang umum bahwa ada aturan koalisi, bahwa yang tidak patuh dikeluarkan atau keluar sendiri," kata dia kepada Okezone, Sabtu (22/6/2013).

Dalam masalah ini, sebenarnya, lanjut dia tarik menarik terjadi antara PKS dengan Partai Demokrat. "Kartu PKS kalau dikeluarkan kemudian menggunakan itu untuk menekan dan membuat pencitraan Demokrat buruk," ujarnya.

Sebenarnya, lanjut dia, jika terjadi tarik menarik terus menerus, yang paling dirugikan adalah PKS. Masyarakat akan melihat PKS tidak mematuhi aturan main, etika dan norma. Publik akan jadi tidak simpati.

"Tapi itu tergantung pada SBY yang punya hak prerogatif dan Partai Demokrat," ungkapnya.

Soal nasib tiga menteri, tambahnya, memang jadi hak prerogatif presiden. Namun, secara politik PKS bisa menarik. Jika ini terus berlarut, maka kerusakan PKS di mata publik akan jauh lebih parah. "Mendingan PKS menarik, kalau menterinya mau gabung Demokrat ya silakan," katanya.

Menurut dia, mendepak PKS dan menterinya bukan masalah berani atau tidak SBY dan atas pertimbangan stabilitas roda pemerintahan, tapi lebih ke alasan politis. Kata dia, bukan perkara sulit mencari sosok pengganti tiga menteri asal PKS jika didepak.

"Ini masalah politik. SBY tidak mau citranya tercederai karena main pecat," pungkasnya. (trk)
Share:

Friday, June 21, 2013

KENAIKAN HARGA BBM AKAN DIUMUMKAN RESMI MALAM INI

Mulai jam 00.00 pagi nanti, BBM bersubsidi naik harganya. Bensin premium jadi Rp 6500 (enamribu limaratus rupiah), solar Rp 5500 (limaribu limaratus rupiah) setiap liternya. Ekspektasi pemerintah dan publik yg pro dg kebijakan tsb adalah jika sudah diumumkan resmi, maka semuanya akan "plong", tidak lagi ada protes, and life goes on!. Proses hukum dan politik toh sudah dijalankan dan sebagai warganegara yang konon menganut sistem demokrasi, tentu keputusan yg sudah diambil melalui mekanisme yang sah, harus ditaati. Namun demikian, seperti halnya masalah kehidupan yang lain, dinamika suatu kebijakan publik tidak pernah sederhana. Begitu juga dinamika pasca-kenaikan harga BBM, bisa jadi tidak semulus ekspektasi Pemerintah dan publik. Sebab, di lapangan selalu ada kesenjangan antara kebijakan resmi dan pelaksanaannya. Harga yg dipatok di atas, belum tentu berlaku persisi sama di seluruh wilayah negeri. BLSM yg berlaku untuk 4 bulan itu, masih dipertanyakan apakah terus efektif bg masyarakat miskin setelah bulan ke 5 dst. Yg penting lagi, menjelang pelaksanaan Pemilu politisasi kenaikan harga BBM akan makin menguat dan ini perlu diantisipasi agar tak ada manipulasi untuk kepentingan politik jangka pendek yang merugikan kepentingan bangsa dan negara yg lebih besar. Amin... (ikutberdo'a.com)

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.tempo.co/read/news/2013/06/21/078490036/Malam-Ini-Pengumuman-Harga-BBM-Bersubsidi-Naik
Share:

RELOKASI PAKSA WARGA SYIAH, TINDAKAN PELANGGARAN HAM OLEH PEMDA JATIM

Relokasi warga Syi'ah Sampang bukanlah sukarela, atau benar-2 dikehendaki oleh mereka, seperti omongan Wagub Jatim Syaifullah Yusuf (SY). Tindakan itu adalah sebuah pemaksaan dan pelanggaran terhadap HAM oleh Penguasa. Kalaupun ada sementara warga Syiah yg "seolah-olah" rela, maka hal itu bisa dipastikan muncul karena tekanan sangat berat thd mereka untuk menghindarkan diri dari represi lebih lanjut. Nalar waras tak akan percaya ada warga masyarakat yang memiliki properti dan tinggal bergenerasi-2 di sebuah wilayah, lalu minta dipindah begitu saja. Pemda Jatim, khususnya Gubernur dan Wagubnya (yang notabene n adalah salah satu petinggi PBNU), harus segera menghentikan pembohongan thd publik dan penghinaan terhadap akal sehat, serta tindakan mereka yg mengingkari HAM warga yang dijamin Konstitusi. Pemerintah Pusat harus bertindak, apalagi setelah Presiden mendapat Award dari ACF karena dianggap berhasil melindungi kaum minoritas di Indonesia. Bagi saya, penyelesaian kasus Syi'ah dan Ahmadiyah secara hukum, beradab, dan bermartabat merupakan salah satu tolok ukur apakah Award tersbut layak atau tidak diterima! PBNU tidak elok jika cuma membuat statemen tidak ikut campur soal relokasi, tetapi harus menegur keras Wagub Jatim  karena tindakannnya mencemarkan nama baik jam'iyyah dan warga nahdliyyin secara keseluruhan.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.jpnn.com/read/2013/06/21/177970/NU-Pastikan-Tak-Terlibat-Relokasi-Paksa-Warga-Syiah-
Share:

Thursday, June 20, 2013

ISU PERMAINAN RAPBN-P LAPINDO HANYA PLINTIRAN POLITISI DAN MEDIA HYPE

Ribut-ribut soal anggaran 155 miliar dalam APBN-P utk korban Lapindo, saya tengarai lebih merupakan plintiran dan sensasi media ketimbang substansi kebenaran. Tudingan bhw ada permainan pat-gulipat antara Pemerintah dan Golkar, setelah saya timbang-2, ternyata jauh dari nalar. Reaksi Ketua DPR, Marzuki Alie (MA), bhw pimpinan DPR tidak tahu isi draft RAPBN-P, dan Wakil Ketua DPR, Pramono Anung (PA), bhw pimpian DPR kecolongan keduanya sama-2 menyesatkan publik. Soalnya, proses perumusan APBN-P dilakukan Banggar secara bersama dan dipelototi oleh seluruh Fraksi yg ada di sana. Mengatakan bhw anggaran itu hasil pat gulipat, sama saja dengan menuding semua Fraksi, termasuk yg opisisi, yg membahas sejak awal sampi dibawa ke Paripurna. Berikutnya, alokasi anggaran tsb ternyata sudah ada di APBN sejak 2008, dan sampai 2013 juga tetap ada karena targetnya adlh membantu wilayah di luar area yang terdampak lumpur Lapindo (yg memang menjadi urusan Negara). Sikap MA hanya petunjuk bahwa dirinya memang bukan pimpinan DPR yang kompeten serta memahami masalah dengan baik. Sementara, ucapan PA hanya sekadar politisasi dg tujuan memanaskan suasana pasca keputusan DPR ttg RAPBN-P; seakan-akan ada masalah soal penganggaran utk Lapindo. PA memlintir persoalan tsb untuk komoditas politik, baik pribadi maupun partainya mencari simpati publik (yg susah memahami apa sebenarnya yg terjadi karena akses mereka thd draft RAPBN-P terbatas). Padahal, publik harus diberi penjelasan secara obyektif mengenai masalah anggaran, jangan sampai ada yg kemudian dipolitisasi untuk semakin membingungkan rakyat demi kompor parpol-2 dan politisi yang berantem di DPR.

Selanjutnya baca tautan ini:

 http://www.rmol.co/read/2013/06/19/115229/Aburizal-Bakrie:-Wajarlah-Pemerintah-Alokasikan-Rp-155-M-untuk-Korban-Lapindo-
Share:

Wednesday, June 19, 2013

MEMBACA STRATEGI TURUN KE JALAN PDIP PASCA-KENAIKAN BBM

Strategi PDIP untuk 'melanjutkan' perjuangan di Parlemen ke jalan, perlu dicermati dg seksama. Kenaikan harga BBM jelas merupakan isu politik ekonomi yang akan terus berkumandang dan efektif untuk digoreng sampai Pemilu 2014. PDIP, sebagai parpol oposisi, tentu melihat peluang sangat bagus guna menangguk simpati rakyat melalui penolakan kenaikan BBM, apalagi sudah bisa ditengarai bhw respon Pemerintah (BLSM,  janji-2 pembanguan infrastruktur, dll) bakal amburadul dan jauh dari mampu mengatasi dampak negatifnya. Menghadapi masa-masa puasa/lebaran, pergantian tahun, dan kampanye Pemilu, Pemerintah akan kedodoran. Sebab kondisi Kabinet sedang "acak-adut" akibat penggembosan oleh PKS dan ditambah inkompetensi para Menteri menangani tugas mereka (ingat soal UN yg kacau, misalnya), dan konsentrasi yg pecah karena menghadapi Pemilu. Hemat saya, strategi meraih simpati rakyat dari PDIP harus dijalankan dg takaran yg pas, sebab jika menciptakan anarki dan destabilisasi politik bisa saja menjadi 'senjata makan tuan' bagi partai Banteng moncong putih tsb. Di sinilah dituntut kenegarawanan dan kepemimpinan para elit PDIP. Merebut simpati rakyat adlh suatu hal yg absah dlm politik, tapi memelihara keutuhan dan kohesivitas bangsa serta stabilitas politik pasca 2014 juga mutlak bagi negeri ini. Jangan sampai syahwat untuk meraih kuasa mengorbankan keutuhan dan kesinambungan NKRI.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://news.detik.com/read/2013/06/19/082205/2277476/10/kalah-di-parlemen-pdip-gelar-aksi-tolak-kenaikan-harga-bbm-hari-ini
Share:

BENARKAH ELIT PKS PECAH, ATAU CUMA MANUVER PRIBADI?

Benarkah elit PKS mengalami perpecahan gara-gara kebijakan penaikan BBM? Dari kabar yg dirilis media, konflik antara Menteri-2 PKS dan fungsionaris DPP PKS memang nyata. Yang palin vokal tentu adalah Menteri Kominfo, Tifatul Sembiring (TS), yg juga anggota Majelis Syuro (MS) PKS. Ketidaksetujuan TF dg mengatasnamakan MS bisa berkembang jauh jika tak segera diredam. Sikap TF yg berseberangan dg DPP dibawah Anis Matta (AM), bisa jadi merupakan bukti perpecahan dalam elit PKS; atau ia adalah celah untuk menggoyang kepemimpinan AM yg sedang dilanda masalah; tetapi bisa juga sekadar manuver TF pribadi yg ingin tetap berada di Kabinet. Belum jelas sikap dua Menteri PKS lain, Suswono dan Saleh Segaf, apakah akan mengikuti TF atau DPP. Namun, jika PKS ingin mempertahankan soliditas elitnya, kuncinya tetap ada ditangan Ketua MS, KH. Hilmi Aminuddin (HA). Ataukah bahkan sang boss dari semua boss PKS itu juga mulai gamang? Wallahua'lam...

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rimanews.com/read/20130619/107201/pks-pecah-majelis-syuro-merasa-dikhianati-fraksi-pks?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
Share:

ISRAEL GERAH DENGAN KEMENANGAN HASSAN ROUHANI DI IRAN

Kendati keluar dari mulut mantan intelijen Mossad, tetapi statemen bahwa Presiden baru Iran, Dr. Hassan Rouhani (HR) lebih berbahaya ketimbang pendahulunya bagi Israel, tidaklah mengejutkan. Apalagi, PM Israel, Bibi Netanyahu (BN), pun telah bicara keras ttg hasil pilpres Iran tsb (http://international.okezone.com/read/2013/06/17/412/822890/). Buat Israel, jangankan terpilihnya seorang Presiden yg sangat populer, bahkan ibaratnya mawarpun kalau ada di Iran baunya pasti dikatakan busuk! Israel adalah negara yg paling terancam dg makin kuatnya pengaruh negeri para Mullah dalam geopolitik dan keamanan di kawasan. Kendati di masa Shah Reza berkuasa Israel dan Iran adalah sahib dekat, tetapi setelah Revolusi 1979 kedua negara itu menjadi musuh bebuyutan (sworn enemies). Dan belakangan, Iran makin mengejar keunggulan negara Yahudi tsb di bidang militer dan Iptek, dan ditambah dengan keunggulan di bidang jumlah penduduk, luas wilayah, dan kekayaan alam! Kekhawatiran Israel yang paling besar adalah jika Washington DC (AS) dan Brussel (EU) bisa dipengaruhi oleh Teheran, sehingga memunculkan perubahan fundamental dalam kekuatan di kawasan. Survival Israel tergantung kepada kesinambungan dukungan AS dan EU. Padahal dalam politik internasional tidak ada garansi bahwa musuh akan selamanya tetap jadi musuh. Jika Pemerintahan RH yg moderat berhasil melunakkan pandangan negara-2 adidaya dlm soal program nuklir itu, maka Israel harus memilih satu dari dua opsi: menerima dan/atau kompromi dg Iran soal nuklir, atau melakukan serangan habis-2an thdnya. Keduanya jelas pilihan sangat berat buat Tel Aviv, tetapi pilihan pertama masih lebih baik bagi kawasan dan rakyat serta bangsa kedua negara..

Selanjutnya baca tautan ini:

 http://international.okezone.com/read/2013/06/17/412/823170/redirect
Share:

Tuesday, June 18, 2013

IHWAL BBM AKHIRNYA GERINDRA PILIH KEMBALI KE BARISAN OPOSISI

Kalau ada yang agak berbeda dari perkiraan dalam Sidang Paripurna mengenai RAPBN-P yang terkait dg kenaikan harga BBM, adalah Gerindra yang akhirnya balik ke khittahnya sebagai anggota Barisan Oposisi (BO). Partai Prabowo itu, kendati sebelumnya mengatakan menyetujui kebijakan kenaikan harga minus BLSM, akhiornya menolak kedua-duanya saat voting. Perubahan ini tentu bukan keputusan buru-2, tetapi dilandasi dengan perhitungan bahwa rakyat umumnya, dan pemilih potensial partai berlambang kepala Garuda itu khususnya, akan lebih simpati dg BO. Demikian pula, belum tentu bahwa dengan persetujuan DPR lantas masalah jadi lancar dan dampak kenaikan BBM langsung bisa diredam dengan BALSEM (BAntuan Langsung SEmentara Masyarakat) itu. Melihat gejolak protes di kalangan masyarakat yang demikian besar, parpol-2 BO tampak lebih sreg jika mereka konsisten dg pilihan mereka, dan bahkan PKS pun memilih mbalelo ketimbang mendukung koalisi. Masih terlalu pagi bagi parpol Barisan Koalisi (BK) untuk bersorak dan merayakan kemenangan mereka di DPR.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://polhukam.rmol.co/read/2013/06/18/114944/Pemerintah-Apresiasi-DPR-Setujui-Harga-BBM-Naik-
Share:

Monday, June 17, 2013

DEMONSTRASI MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM MULAI MENELAN KORBAN

Demo anti kebijakan penaikan harga BBM mulai menelan korban. Dan ini, jika tdk segera diperhatikan pasti akan menjadi isu politik baru secara nasional. Kendati kebijakan penaikan BBM berjalan nantinya, tetapi aksi kekerasan ini menyisakan dampak serius bagi Pemerintah SBY dan perpolitikan nasional menjelang Pemilu. Para mahasiswa yang solider dengan para rekannya (baik di ternate maupun seluruh Indonesia) pasti tidak akan membiarkan kasus kekerasan ini, kendati tindakan pihak Polri mungkin saja akan diajukan alasan pengabsahan. Pertanyaan yg terdengar usang adlh apakah memang demonstrasi mahasiswa selalu harus diwarnai kekerasan seperti itu, ataukah ada agenda tersembunyi di baliknya? Sebelum kasus seperti itu berkembang menjadi semacam 'teori konspirasi,' lebih baik Polri bertindak cepat meredam dan mengusut tuntas. Jangan sampai kasus kekerasan serupa terjadi di daerah lain dan 'out of control.' Saya ikut prihatin dan bersimpati thd para mahasiswa korban kekerasan di Ternate. Semoga mereka segera mendapatkan perawatan yg memadai dan segera pulih kembali. Amin...

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.tempo.co/read/news/2013/06/17/058488829/Wartawan-dan-Mahasiswa-Tertembak-Saat-Demo-BBM
Share:

ROUHANI DAN AHMADINEJAD: ANTARA "CARROT DAN STICK?"

"Inilah kemenangan dari kebijaksanaan, sebuah kemenangan dari kemoderatan, kemenangan dari pertumbuhan dan kesadaran, dan kemenangan dari komitmen melawan ekstremisme dan kemarahan."

Demikian cuplikan pidato Presiden Iran terpilih, Dr. Hassan Rouhani (HR), saat menyambut kemenangan telak dalam Pilpres kemarin dg mengantongi 50.70% suara sah. Dengan pernyataan itu, Presiden baru ini ingin menunjukkan kepada pemilihnya dan rakyat Iran, serta dunia, bhw di bawah kepemimpinannya, Iran akan tampil beda. Negeri para Mullah itu tidak ingin dianggap 'sangar' dan 'keras kepala', tetapi lebih 'bijak', 'santun' dan 'moderat.' RH ingin menjadi antitesa dari Presiden Ahmadinejad yg membuat Barat meradang setiap ia pidato dan membuat statemen. RH akan melanjutkan legacy dua Presiden yg sebelumnya, Khatami dan Rafsanjani, yg lebih 'cool' kendati tetap kokoh dalam prinsip memertahankan kedaulatan dan asa bangsa Iran paska Revolusi 1979. Maka, jJika Ahmadinejad menggunakan strategi 'pentungan' (stick), RH akan memilih menawarkan "wortel" (carrot) kepada lawan. Dan rakyat Iran, kendati tetap bersemangat tinggi, sudah lelah juga dg hingar-bingar tanpa henti. Mereka ingin perbaikan ekonomi dan kesejahteraan seperti yg dinikmati rakyat negara-2 tetangganya, khususnya China dan Rusia, yg telah menggapai sukses. Bukan saja keduanya kini adlh negara-2 yg disegani di bidang militer dan diplomasi, tetapi juga ekonimi, industri dan perdagangan. Hassan Rouhani mengerti psikologi rakyatnya, dan rakyatpun mendukungnya. Bagaimana dg Indonesia di 2014?


Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.reuters.com/article/2013/06/15/us-iran-election-idUSBRE95C1E120130615
Share:

VOTING BBM DI DPR: MENANG TAK KONDANG, KALAH TAK GAGAH

Optimisme barisan koalisi (BK) akan menang dalam voting utk penaikan BBM di DPR wajar, karena memang hanya satu di antara anggotanya yg membelot, yaitu PKS. Sementara, barisan oposisi (BO) kemungkinan juga tidak padu, kerena Gerindra bisa jadi akan mengamini keputusan Pemerintah. Kemenangan atau kekalahan di Parlemen, tampaknya hanyalah sebuah panggung politik tanpa substansi. Bagi BK, keuntungan politik yg didapat adalah rame-2 mengklaim membela "rakyat kecil" dan uang BLSM menjelang Pemilu, sebuah 'gimmick' politik yg belum tentu berdampak mengangakt citra mereka di mata rakyat. Bagi BO, mereka juga tidak akan bisa mengklaim sudah bekerja keras membela 'rakyat kecil' di Parlemen karena rakyat pun tahu bahwa perjuangan mereka hanya sebatas retorika dan pencitraan. Pada akhirnya, setelah layar diturunkan dan dramapun usai, rakyat dan negeri ini tetap bergeming dari kondisi sebelumnya: Ketergantungan terhadap BBM dan pengulangan kenaikan harganya oleh siapapun yg sedang berkuasa. Sebuah kutukan bagi negara yang, konon, kaya dg sumber alam minyak dan gas!

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.tempo.co/read/news/2013/06/17/078488764/Partai-Koalisi-Optimistis-Menang-Jika-APBNP-Divoting
Share:

Sunday, June 16, 2013

DR. HASSAN ROUHANI, PRESIDEN TERPILIH REPUBLIK ISLAM IRAN



Dr. Hassan Rouhani (HR), Ulama yg kini berusia 64 th, adalah Presiden Republik Islam Iran terpilh. Beliau memenangi Pilpres 2013 satu putaran, karena bwerhasil memenangi lebih dari 70% suara sah, sedangkan ketentuan minimum utk satu putaran adlh 50% suara sah. HR dikenal sebagai mantan anggota Majelis (DPR Iran) dan pernah menjadi negosiator program nuklir. Visi politik Doktor Ilmu Hukum lulusan Universitas Glasgow, Inggris, itu termasuk moderat, sehingga beliau disokong oleh dua mantan Presiden, Khatami dan Rafsanjani, ketika maju menyalonkan diri. Tokoh-2 konservatif seperti Jalili, Velayati, maupun Qalibaf, tak mampu membendung aspirasi rakyat Iran yg menginginkan pemimpin moderat setelah dua periode di bawah pemimpin konservatif. Iran memang akan tetap melanjutkan program nuklir yg masih ditolak negara-2 adikuasa di Barat dan Israel serta bbrp negara Arab di Timteng. Tetapi nasionalisme dan kemampuan bangsa Iran tampaknya tak lagi bisa disepelekan oleh dunia. Selamat untuk Presiden Rouhani, semoga dibawah pimpinan beliau Iran semakin sejuk dan maju! Insya Allah...
Share:

Saturday, June 15, 2013

MEMBACA STRATEGI 'DUA-KAKI' GERINDRA IHWAL BBM

Strategi "dua kaki" yg diambil oleh Gerindra dalam masalah kebijakan penaikan harga BBM, bertujuan menampilkan citranya sebagai partai "tengah" yang populis namun juga pro bisnis. Dg mendukung kebijakan Pemerintah, partai besutan Prabowo ini tetap dekat dengan kalangan bisnis, masy. kelas menegah atas, dan pasar internasional. Namun Gerindra juga tidak mau membiarkan kebijakan tsb dipakai utk kepentingan Pemilu 2014 dengan money politics yg diabsahkan oleh hukum melalui BLSM alias 'balsem.' Gerindra mengesankan diri sebagai partai kerakyatan namun realistis dalam menghadapi masalah ekonomi nasional yg berorientasi pasar. Apakah strategi demikian akan efektif bagi para calon pemilih yg masih belum menentukan dukungan mereka (undecideds)? Wallahua'lam. Yang jelas, ihwal BBM ini, Gerindra berbeda dg partai-2 oposisi lain.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://polhukam.rmol.co/read/2013/06/15/114657/Gerindra-Sepakat-BBM-Naik-Tapi-Menolak-BLSM-
Share:

AKAN TERBIT BUKU SAYA "GUS DUR KU, GUS DUR ANDA, GUS DUR KITA"

 Inilah sampul buku (book cover) saya: "GUS DUR KU, GUS DUR ANDA, GUS DUR KITA" Saat ini Penerbit masih mengerjakan editing terakhir. Insya Allah, sebelum Ultah GD ke 74 (Agustus 2013) sudah terbit. Trims atas dukungan anda semua. (MASH)


Share:

Friday, June 14, 2013

MEMBACA 'TANTANGAN' PKS THD PRESIDEN UTK MEMECAT 3 MENTERINYA

Bacaan saya, manuver PKS yang sangat terang-2an dan keras terhadap PD dan Presiden SBY, bukanlah sebuah permainan tanpa hitung-2an yg cermat. PKS perlu segera membalikkan citra yg sedang terpuruk menghadapi Pemilu 2014. Karena itu ia memanfaatkan isu penaikan harga BBM dan perseteruannya vi-a-vis PD sebagai medan manuver yg menguntungkan. Partai yg dipimpin Anis Matta (AM) itu tahu benar kelemahan PD: 1) partai yg mengalami kemerosotan citra publik gara-2 kasus korupsi; 2) elitnya tidak memiliki keberanian bertindak, serta; 3) sistem manajemen partai yang amburadul pasca KLB Bali. PD memang ibarat bebek letoy (lame duck), tapi secara formal masih punya kuasa. Strategi PKS melabrak habis PD dan bahkan terang-2an menantang agar didepak dari Setgab, justru karena ia tahu persis bahwa Pak SBY akan memilih kompromi politik ketimbang tindakan drastis. Boleh saja salah satu Menteri PKS diminta pergi, tapi tak akan semuanya. Ketiga menteri yg tidak mau mundur itu juga bukan karena mereka bertikai dg elit DPP, tetapi semacam pembagian kerja yg rapi dalam rangka menekan dan menggedor habis PD. PKS tahu bhw parpol anggota Setgab yg lain tidak akan yg membantu PD secara serius. Sebab ada adagium bhw "musuh dari musuh saya adalah teman saya", walaupun hanya sementara! 

Selanjutnya baca tautan ini:

http://news.okezone.com/read/2013/06/14/339/822147/pks-tantang-sby-copot-3-menteri
Share:

FORUM PEMIMPIN REDAKSI DAN KEKHAWATIRAN POLITISASI

Forum Pemred (FP) memang baru setahun usianya, tetapi berpotensi sangat besar dalam kehidupan bangsa. Menurut bossnya, Wahyu Muryadi (WM) dari Tempo, forum tsb adalah "... untuk memberi masukan kepada pemerintah atas segala persoalan yang tenah dihadapi. Sebab, media dapat menyumbangkan banyak hal untuk memperbaiki kondisi negeri." Sebuah keinginan yang bagus, karena FP adalah salah satu komponen masyarakat sipil di negeri ini yg bisa efektif berfungsi pengawas dan penyeimbang Pemerintah dan masyarakat melalui kiprah para anggotanya dan media mereka. Soalnya adalah, apakah FP akan bisa tetap independen dlm perjalanannya nanti, atau pelan tapi pasti, akan tergoda masuk dalam jejaring korporatisasi negara? Itulah yang dikhawatirkan oleh Aliansi Juranalis Independen (AJI) dan berbagai suara kritis thd FP. Pertemuan Puncak FP di Bali sempat memancing kritik dari AJI karena ditengarai ada politisasi atasnya (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/06/14/mod2aq-aji-forum). Saya kira dinamika tsb masih sehat dan forum semacam itu juga hal yg sahih adanya sejauh munculnya dari kehendak para pimred, bukan dari eksternal, termasuk negara. Pada saat yg sama jangan sampai forum tsb menjadi alat yang justru berlawanan dengan missi media termasuk jangan sampai menjadi alat kontrol (terang-2an atau terselubung) thd kehidupan pers di negeri ini. Selamat kepada FP!!

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.merdeka.com/peristiwa/ketua-forum-pemred-bukan-untuk-kepentingan-politik.html
Share:

Thursday, June 13, 2013

HADAPI PD, PKS PAKAI TAKTIK BLIETZKRIEG KESEBELASAN JERMAN

Pertandingan antara parpol utk pemanasan Pemilu 2014 sudah dimulai. PKS melakukan serangan langsung menusuk jantung pertahanan PD, dengan mem-fait accompli Presiden SBY dlm urusan memecat atau memertahankan tiga menterinya. Inilah serangan cepat (blietzkrieg) ala 'total football'-nya Der Panzer Jerman di era Franz Beckenbauer. Melalui serangan ini, PD mau tak mau dibuat dilematis: jika memecat maka resikonya PKS akan berbalik mengatakan dirinya dizalimi dan disingkirkan dr Kabinet. Jika tidak dipecat, maka PD ibarat "bebek letoy" dan Pemerintah pun tidak mungkin bekerja optimal dengan tiga menteri yang loyalitasnya tdk jelas!. Seandainya PD adalah kesebelasan Italia, maka ia akan memakai jurus "mbulet" alias cattenaccio utk menjerat lawannya agar 'mati kutu.' Sayangnya cattenaccio memerlukan barisan belakang yang solid dan pemain yg tidak ragu-ragu. Dan inilah yg tak dimiliki squad besutan Pak SBY itu. Poros halang PD justru pemain yg ragu, tidak tegas, dan suka mengulur waktu. Tak heran bila squad PKS kini sudah mulai tampak mendikte PD agar mengikuti irama permainannya. Dan hasilnya ya itu tadi: Tak peduli 3 menterinya dipecat atau tidak, PKS lah yang tampaknya sedang di atas angin melawan PD!. 

Selanjutnya baca tautan ini:

http://polhukam.rmol.co/read/2013/06/13/114423/Hidayat-Nur-Wahid:-Menteri-PKS-Tidak-Cerminkan-Sikap-Partai-Menolak-Kenaikan-BBM-
Share:

ETIKA POLITIK PKS DAN KETEGASAN PRESIDEN SBY DIPERTARUHKAN

Etiskah ketiga Menteri asal PKS tetap bercokol di KIB II jilid 2? Tergantung dari sisi mana orang melihat landasan keikutsertaan para Menteri itu dalam Kabinet. Jika landasannya adalah mereka jadi Menteri karena PKS anggota koalisi, maka jelas perbuatan ketiga Menteri (dan izin PKS agar mereka tetap bercokol) adalah tidak etis. Tetapi kalau landasannya adalah karena mereka menjadi Menteri karena dipilih oleh Pak SBY, dan karenanya hal itu bersifat pribadi, maka sikap ketiganya masih dalam batas etik. Pada masa Kepresidenan GD, ketika parpol-2 pendukung seperti PDIP, PAN, Golkar, PPP, dan juga PKS mulai mretheli dan malah menjadi pengusul pemakzulan di DPR, ternyata para Menteri mereka masih bercokol. Bahkan ada yang tidak mematuhi perintah partai mereka dengan tetap menjadi Menteri Gus Dur kendati dg resiko dikeluarkan! Jangan-2 PKS belajar dan mengulangi pengalaman masa lalu kendati tidak benar-2 mirip. PKS keukeuh bahwa pihaknya "menghibahkan" ketiga menteri utk Pak SBY kendati sudah (di)keluar(kan) dari koalisi. Dan, menurut PKS, terserah Pak SBY apakah akan menggusur mereka dr kursi Kabinet atau tidak. Walhasil, mau dibolak-balik seratus kali sehari pun keputusan terakhir ada di tangan Pak Presiden. Soal etik, naga-naganya, tidak terlalu penting buat parpol.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://news.detik.com/read/2013/06/13/103757/2272136/10/tolak-kenaikan-bbm-pks-serahkan-nasib-3-menteri-ke-sby?nd771104bcj
Share:

JOKOWI DAN MAHFUD MD ADALAH 'THE FIERCE URGENCY OF NOW' BAGI BANGSA DAN NKRI

Tampaknya, usul agar Jokowi maju menjadi capres (termasuk usulan saya ttg Dwitunggal Jokowi-Mahfud MD) sudah membuat gerah sementara pihak. Para pengritik dan media yg sejak lama "nyinyir" terhadap Jokowi pun mulai melancarkan kampanye negatif mereka. Simak kritik lebay dari Mustofa Nahrawardaya (MN) thd Gubernur DKI yg lantas di gemakan oleh RMOL (media pendukung Foke dan pengritik utama Jokowi-Ahok saat Pemilukada DKI). Kritik MN sudah jelas lebih kaya dengan emosi ketimbang nalar, sangat ekonomis dalam kejujuran, dan pelit dg fakta. Ironisnya semakin suara-2 penolakan tanpa nalar sejenis itu diterus-2kan, maka Jokowi justru akan makin moncer. Sebab rakyat makin nalar dan membutuhkan pemimpin yang memberikan solusi, bukan pemimpin yang diusung oleh para pembuat keributan dan perpecahan seperti MN dkk. Fenomena Jokowi dan Mahfud MD, bukan sekadar urusan suka atau tidak suka perorangan dan kelompok, tetapi sudah menjadi tuntutan zaman dan rakyat Republik ini. Mengutip ungkapan Dr. Martin Luther King Jr, mereka adalah 'the fierce urgency of now,' atau 'keniscayaan (sejarah) yang mendesak saat ini.'

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2013/06/12/114310/Tak-Punya-Prestasi,-Jokowi-Jangan-Sampai-Nyapres-

Share:

Wednesday, June 12, 2013

PAK SBY SUDAH TEKEN SURAT "PHK" UNTUK PKS?

Spekulasi politik terakhir menyebut bahwa Presiden SBY sudah menandatangani surat "pemecatan" terhadap PKS dari koalisi yang tergabung dalam Setgab. Setidaknya, fungsionaris DPP PKS dan anggota Komisi I DPR-RI, Mahfudz Sidsiq (MS), mengatakan bahwa pihaknya sedang "menunggu" surat tersebut. Baru setelah mendapat surat pemecatan tsb PKS akan memberikan reaksi . "Kami baca dulu isinya karena kan selama ini di internal Partai Demokrat dan Istana satu sama lain sering beda," ujar Mahfudz.

Jika spekulasi ini nanti terbukti, maka PD berarti melakukan sebuah langkah politik yang sangat beresiko, namun jika bisa dikapitalisasi dengan baik, bisa mendongkrak citranya yg sedang melorot. Sementara itu, PKS akan menggunakan momen tsb untuk mendongkrak citranya sebagai parpol yang didzolimi dan mengambil jarak (baca= oposisi) terhadap Pemerintah SBY. Tak pelak lagi, akan muncul kegaduhan baru dalam panggung politik Indonesia sebelum Pemilu 2014 yang berasal dari konflik antara PD vs PKS.

Bagaimana dengan parpol anggota Setgab yang lain, seperti Golkar, PAN, PPP, dan PKB? Secara strategis mereka akan dengan senang hati menyaksikan dan kalu bisa ikut mengompori pertarungan antara PD vs PKS. Sudah barang tentu salah satu implikasi dari pertarungan tsb adalah potensi hilangnya dukungan dari masyarakat. Dalam hal ini kemungkinan PD semakin asor akan lebih tinggi, karena PKS memiliki pendukung yang cenderung lebih "diehard" dan militan. Namun semuanya tentu tergantung sampai di mana kedua parpol itu melakukan kampanye di lapangan termasuk menggunakan pengaruh media, baik yang biasa maupun jejaring sosial. Walhasil, parpol seperti Golkar akan menangguk keuntungan dari pindahnya pendukung PD, sedang parpol-2 Islam hanya menunggu kalau-2 ada pendukung PKS yang mencari perahu lain. Tetapi yang terakhir ini tentu tidak segampang yang dibayangkan.




Selanjutnya baca tautan ini:

 http://polhukam.rmol.co/read/2013/06/12/114234/PKS-Menantikan-Surat-Pemecatan-yang-Sudah-Diteken-SBY-


Share:

SETGAB MAU TENDANG PKS? NUNGGU ADA "LEBARAN KUDA"

Jangan dulu percaya dengan judul tautan ini. Kesepakatan Setgab mengusir PKS yg 'mbalelo' barulah tafsir dari media, belum merupakan fakta. Yang fakta adalah :1) rapat Setgab membicarakan kesatuan pandangan ttg kebijakan menaikkan harga BBM, dan 2) absennya PKS dalam rapat tsb, karena memang tak diundang. Untuk menendang PKS, tentu hal yg lain dan selama Pemerintahan Pak SBY, belum pernah ada anggota koalisi yg sampai ditendang. PKS memang pernah kena pengurangan "jatah" ketika Menegristek diganti. Timing (waktu) juga tidak menguntungkan bagi Pemerintah jika partai Islam ini ditendang. Yg lebih penting, PD harus menghitung pukulan balik politik (political blowback) yg akan dialaminya jika PKS diusir. Bagi parpol Setgab lain mungkin tidak apa-apa, malah menguntungkan. Tetapi bagi PD langkah "kuda" tsb bisa jadi bumerang karena PKS dan seluruh kadernya akan melakukan serangan frontal dg menggunakan dalih 'pendzoliman' dan berbagai manuver wacana publik yg bisa merugikan dalam pemilu 2014. Punyakah PD nyali utk mengabaikan hitung-2an politik tsb? Rasanya kok jauh panggang dari api. Tapi bisa saja saya keliru...

Selanjutnya baca tautan ini:

 http://news.okezone.com/read/2013/06/12/339/820561/setgab-sepakat-tendang-pks-dari-koalisi
 
Share:

Tuesday, June 11, 2013

AS HIKAM: PASANGAN JOKOWI-MAHFUD MD, DUET MAUT PILPRES 2014

Selasa, 11 Juni 2013
Tri Kurniawan - Okezone
Jokowi Jokowi
 
JAKARTA - Pengamat Politik, AS Hikam, menilai, Joko Widodo-Mahfud MD bisa menjadi duet maut bila dipasangkan dalam Pilpres 2014. Keduanya dinilai akan didukung rakyat karena tidak menyimpan masalah di masa lalu.

"Indonesia harus punya pemimpin yang tidak punya luka lama di masa lalu. Dua orang itu kan sangat bersih. Jokowi juga tidak hanya diakui secara nasional tapi juga dunia," kata Hikam kepada Okezone, Senin (10/6/2013).

Menurutnya, sebagai orang Jawa, wajar bila Jokowi mengaku saat ini sama sekali tidak berniat jadi presiden. Tapi, jika partai sudah memutuskan mengusungnya, maka otomatis Jokowi harus patuh dan menjalankannya.

"Sejarah ingin ada perubahan serius. PDIP harus tahu semangat zaman bahwa Indonesia butuh pemimpin seperti Jokowi," terangnya.

Selain pasangan Jokowi-Mahfud tidak punya masalah, keduanya juga dinilai gabungan dari nasionalis dan Islam moderat. "Itu jangkar republik ini dan tidak akan membuat militer dan polisi gelisah," ujarnya.

Menurutnya, tak ada lagi calon pemimpin alternatif selain Jokowi-Mahfud. Terkait calon presiden lainnya, Hikam khawatir akan mendapat tekanan bila terpilih. Pasalnya, kebanyakan dari mereka punya catatan hitam yang bisa dibuka lagi saat menjabat.

"Saya yakin, masyarakat, media, pebisnis dan mahasiswa tidak ada yang punya masalah dengan Jokowi-Mahfud. Kalau calon yang lain pasti ada yang keberatan," tutupnya. (trk)
Share:

AS HIKAM: PUAN LEBIH BAIK DIPERSIAPKAN UNTUK KETUA DPR RI PASCA PEMILU 2014

Jangan Sampai Puan Seperti Ibas

Tri Kurniawan - Okezone.com
JAKARTA - Pengamat politik, AS Hikam tak setuju dengan pendapat yang mendorong putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani menjadi ketua MPR. Usia Puan yang masih terlalu muda, menurutnya, belum pantas duduk di jabatan itu.

"(Puan) jangan didorong terlalu cepat, nanti seperti Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) lagi," kata Hikam kepada Okezone, Senin (10/6/2013).

Ibas merupakan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di usianya yang terbilang masih muda, dia sudah memegang jabatan penting di Fraksi dan di DPP Partai Demokrat. Menurutnya, untuk duduk di kursi MPR, Puan harus lebih matang dalam berpolitik. Posisi Puan yang saat ini menjabat sebagai ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR, kata dia, sudah sangat tepat sebagai proses pengkaderan.

"Itu salah satu cara untuk membuat kader jadi matang di politik," ungkapnya.

Paska Pemilu 2014, Hikam lebih mendukung Puan menjadi ketua DPR. Dia memprediksi, jika partai banteng akan menang di pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Capresnya saya jagoin Jokowi dan Mahfud MD. Itu sudah pasangan yang top," terangnya lagi.

Hikam juga menilai sosok politikus senior PDIP, Pramono Anung tak cocok menggantikan Taufiq Kiemas di DPR. "Pram jauh lebih bagus di DPR karena beliau lincah dan sangat diperlukan gerakkannya, MPR adanya ditataran strategis," pungkasnya. (trk)
Share:

AS HIKAM: MANTAN AJUDAN BK COCOK GANTIKAN TK SEBAGAI KETUA MPR

Selasa, 11 Juni 2013 08:42 wib
Tri Kurniawan - Okezone
Taufiq Kiemas dan Megawati Taufiq Kiemas dan Megawati

 
 
JAKARTA - Pengamat politik, AS Hikam, menilai, politikus senior PDIP, Sidarto Danu Subroto, pantas menggantikan Taufiq Kiemas sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
 
Sidarto diyakini bisa meneruskan misi Taufiq menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan.
 
"Beliau tokoh yang sangat dekat dengan Bung Karno dan Mbak Mega. Beliau juga sangat dihormati. Beliau juga cocok meneruskan pemikiran Pak Taufiq," kata Hikam kepada Okezone, Senin (10/6/2013) malam.
 
Sidarto juga pernah menjadi ajudan Presiden Soekarno, Kapolda Jawa Barat pada 1988, dan menjadi anggota DPR. Melihat catatan karirr politiknya, Hikam tak meragukan kemampuan Sidarto.
 
"Beliau ini kan orang Soekarno, jadi tahu betul pemikiran Bung Karno. Beliau juga tidak ikut kubu a atau b, ini yang sedang kita butuhkan di republik ini," ungkapnya.
 
Hikam mengaku tak melihat ada figur lain yang cocok menjadi Ketua MPR selain Sidarto. Bahkan, politisi PDIP lainnya, termasuk Pramono Anung dan Puan Maharani dinilainya tidak cocok.
Menurutnya, Pramono lebih cocok di DPR. Sedangkan Puan masih terlalu muda untuk menduduki jabatan itu.
 
Seperti diketahui Taufiq Kiemas meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura. Otomatis, jabatan ketua MPR kosong. Beragam pendapat menilai, jabatan itu harus kembali dipegang oleh politisi PDIP.
(trk)
Share:

Monday, June 10, 2013

PAK SIDARTO DANUSUBROTO PALING TEPAT MENGGANTIKAN POSISI PAK TK

Saya sangat sepakat dg Eva Kusuma Sundari (EKS) mengenai siapa pengganti alm. Pak TK sebagai Ketua MPR. Kendati EKS, sebagai kader yg baik tidak jelas-2 menunjuk siapa, saya kira dari tiga nama tsb, Pak Sidarto Dabusubroto (SD) adalah yg paling pas. Alasan saya, selain pernah menjadi kolega di Komisi I dan sampai sekarang masih kontak, beliau adalah : 1) Orang yg dekat dg alm. BK, sebagai ajudan terakhir Presiden RI pertama tsb; 2) Sebagai mantan Kapolda  Jabar, beliau jelas mumpuni dalam maslah kamnas; 3) Pak Darto juga tokoh senior yg dihormati mbak Mega, sehingga dipilih menjadi Ketua Badan Kehormatan Partai; 4) Jam terbang sebagai politisi sudah sangat tinggi, mungkin tertinggi di seluruh PDIP, setara dg Sabam Sirait (SS); 5) Pengalaman memimpin Fraksi dan Komisi di DPR tak diragukan, dan 6) Beliau adalah politisi bersih dan correct. Pak Darto, saya yakin, akan dapat menyambung kiprah alm TK dalam upaya memerjuangkan 4 pilar. Dan yg lebih penting, MPR akan sangat disegani dan berwibawa di bawah kepemimpinan beliau.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2013/06/10/113984/Sudah-Dewasa,-Pramono,-Tjahjo-dan-Sidarto-Layak-Gantikan-Taufiq-Kiemas-
Share:

BUNTUT RUSUH TKI DI JEDDAH: AKANKAH KEMENAKERTRANS DAN BNPPTKI CUCI TANGAN (LAGI)?

Lagi, warganegara Indonesia mencatat sebuah 'rekor' (memalukan) di negeri orang. Kali ini para TKI melakukan aksi kerusuhan di KJRI Jeddah gara-gara pelayanan yang dianggap lamban dan kurang profesional dari para staf. Padahal, perkara yg mesti dikerjakan pihak KJRI terhitung sangat berat: melayani pembuatan dokumen bagi sekitar 43 ribu TKI oleh staf yang cuma 15 orang (biasanya malah sekitar 3-5 orang). Sementara itu, ulah para TKI pun juga 'beralasan: kondisi kepanasan, lelah, dan marah karena merasa terlantar atau minimum tak terlayani. Akibat kerusuhan tsb, kabarnya seorang TKI perempuan meninggal. Siapa yang harus bertanggungjawab? Tidak fair kalau kita hanya menuding TKI yg meminta amnesti atau staf KJRI Jeddah saja. Saya lebih cenderung mengatakan insiden memalukan ini sbg bukti kegagalan sistem manajemen TKI yang diunggul-unggulkan oleh Pemerintah, khususnya Kemenakertrans dan BNPPTKI. Entah sudah berapa banyak kritik dan protes kepada kedua lembaga pemerintah tsb mengenai masalah TKI, khususnya di negeri Arab yg satu ini. Tetapi karena kedua lembaga tsb berikut para pemegang kekuasaan di dlmnya hanya memikirkan uang dan popularitas politik, maka kejadian-2 yang memalukan bangsa dan negara susul menyusul terjadi. Seperti biasa, Menakertrans maupun Kepala BNPPTKI nanti akan mencoba cuci tangan dan menyalahkan para TKI dan Staf KJRI. Padahal sejatinya akar masalah berasal dari ketidakmampuan kedua lembaga pemerintah yg diamanahi mengurus para pekerja di mancanegara tsb.

Selanjutnya  baca tautan ini:

http://internasional.kompas.com/read/2013/06/10/0925006/Rusuh.di.KJRI.Jeddah..Ini.Sikap.Posko.Pemantauhttp://internasional.kompas.com/read/2013/06/10/0925006/Rusuh.di.KJRI.Jeddah..Ini.Sikap.Posko.Pemantau
Share:

NSA MENYADAP SEMUA DATA DARI SERVER IT RAKSASA MICROSOFT, GOOGLE, DLL?

Dinas Keamanan Nasional AS (National Security Agency, NSA) kini mampu menyadap secara langsung data dari perusahaan-2 IT raksasa seperti Microsoft, Verizone, Google, Facebook, Apple, Yahoo, dsb. dengan menggunakan piranti lunak (software) yg bernama "Prism". Semua data baik pembicaraan, posting status, gambar, dan lokasi yg melalui server-2 tsb akan terekam dalam data base NSA di AS. Ancaman terhadap keamanan nasional, khususnya aksi terorisme, menjadi alasan utama mengapa upaya ini dilakukan. Informasi ttg program Prism ini dibocorkan oleh salah seorang mantan staf IT yang kemudian disiarkan oleh koran Inggris, The Guardian, dan berbagai media lain. Perusahaan-2 yang disebut tadi, tentu saja menolak mengakui adanya kerjasama tsb, demikian pula NSA. Bahkan Senator Diana Feinstein (Demokrat dr Kalifornia), yg mengetuai Komisi Intelijen Senat, pun berang dengan kebocoran tsb dan berjanji akan melakukan penyelidikan thd pembocornya. Sejatinya, menurut wartawan Glenn Greenwald, kerjasama antara perusahaan raksasa IT seperti Verizon, Apple, Microsoft dll sudah berlangsung lama, yakni 2007. Namun demikian dalam kerjasama tsb tetap ada keharusan permintaan izin dari NSA kepada perusahaan-2 tsb utk mengunduh data yang diperlukan dan perusahaan-2 itu harus tunduk jika diminta data mereka. Kini, dengan adanya Prism, izin menjadi tak lagi penting karena NSA akan mampu melakukannya kapan saja dan dimana saja. Tentu saja kabar ini telah menciptakan kehebohan baik di AS maupun di luar negeri, dan membuat para aktivis perlindungan HAM melakukan protes thd NSA dan Pemerintah AS. Bagaimana dg Indonesia? Kita lihat saja perkembangan kabar yg menghebohkan ini.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.guardian.co.uk/world/2013/jun/06/us-tech-giants-nsa-data
 
 
Share:

Sunday, June 9, 2013

IN MEMORIAM: PAK TAUFIK KIEMAS YANG SAYA KENAL



Oleh: Muhammad AS Hikam

Setiap orang tentu memiliki kenangan tersendiri terhadap sosok Pak Taufik. Saya pribadi tidak berani mengklaim sebagai kenal akrab dg beliau, kendati pertemuan pertama dg beliau, mBak Mega, dan mbak Puan terjadi cukup lama, ketika saya masih sekolah di Hawaii, kalau tak salah sekitar tahun 1987. Pak TK adalah aktivis, pengusaha, politisi, dan pemimpin partai terkemuka di Republik ini (PDIP). Setelah pulang dr sekolah th 1995 saya lebih sering berjalan dg mbak Mega karena pertemanan saya dg Gus Dur. Sesekali saya bertemu pak TK, yang sejak awal memanggil saya dengan sebutan "Mas Hikam." Ketika menjadi pembantu GD di Kabinet, saya juga beberapa kali diajak beliau melakukan kunjungan terutama di wilayah industri yg terkait dg Iptek. Pak TK memang seorang yg menginginkan kemajuan Iptek bangsa harus bersifat mandiri, persis seperti pandangan Bung Karno dan mBak Mega. Ketika di DPR, saya berada di Komisi yg sama, Komisi I. Kesan saya beliau adlh termasuk sedikit dari "sisa-sisa Laskar Pajang" sosok politisi-pemimpin-negarawan yg dimiliki negeri ini. Entah kapan pengganti sosok spt beliau akan muncul dari kader PDIP atau yang lain. Sebuah catatan pribadi yg selalu muncul setiap ingat nama beliau adalah sifatnya yang peduli (care) thd kawan, siapapun dia, dekat atau tidak dg beliau. Saya masih ingat ketika baru jadi Menteri, saya hanya punya setelan jas sisa-2 masa sekolah dan saat masih bekerja di LIPI. Suatu hari ada orang yg datang utk mengukur dan membuat setelan (dua atau tiga, saya lupa). Saya diberi tahu yg memerintah Pak TK, jadi saya tak menolak. Dalam hati, saya mengira Pak TK kurang sreg melihat salah satu anak buah Wapres Megawati yg tampil dg pakaian resmi yg cuma itu-2 saja. Beberapa hari kemudian saya baru tahu ternyata bukan saya saja yg diperhatikan oleh beliau dlm urusan tampilan tsb. Malah saya dengar bbrp Menteri yang jauh lebih tajir pun beliau perhatikan dalam soal itu. Pak TK adalah politisi yg berangkat dari aktivisme dan mengakhirinya sebagai politisi yang negarawan. Selamat jalan, Pak TK. Kepergian anda terasa terlampau cepat, dan terjadi saat negeri ini sedang paceklik patriotisme dan kepemimpinan. Al-fatihah...
Share:

"AL-MUNQIDZ MINAT-TATHARRUF": PERAN PONDOK PESANTREN MEMBENDUNG BAHAYA EKSTREMISME DAN RADIKALISME


Oleh: MUHAMMAD AS HIKAM
         Ponpes Salafiyah Kholidiyah
         Plumpang, Tuban, Jawa Timur


 




I. Ekstremisme, Radikalisme, dan Terorisme 
    Mengatasnamakan Islam

Dalam perjalanan sejarah Islam, radikalisme[1] dan penggunaan kekerasan untuk kepentingan politik golongan, dapat dirunut akarnya semenjak masa sesudah wafatnya Rasulullah saw, terutama dengan munculnya apa yg dikenal sebagai kelompok (firqah) Khawarij.[2] Kelompok inilah yg dianggap bertanggungjawab terhadap kasus-kasus pembunuhan politik terhadap Khalifah Utsman bin ‘Affan dan Ali bin Abi Thalib serta beberapa tindak penyerangan thd kelompok dan pemimpin Islam lainnya. Untuk keperluan pengabsahan aksinya, kaum Khawarij mengembangkan pemikiran dan gagasan teologis yang ekstrem yang pada intinya menganggap semua pihak, individu maupun kelompok, yang tidak mengikuti gagasan dan pemikiran serta aksi mereka sebagai kelompok yang berada di luar Islam (kafir)[3] dankarenanya harus diperangi. Tak pelak lagi, kaum Khawarij lantas menjadikelompok radikal dan Takfiri (menganggap pihak lain sebagai kafir) pertama dalam sejarah Islam dan menjadi target setiap penguasa Islam sehingga pengaruhnya sebagai kekuatan dan paham ideologis pun mengalami marginalisasi (peminggiran).

Kendati marginal sebagai kelompokdan ajaran, ideologi radikal Takfiri tidak lantas lenyap, tetapi mengalamievolusi, transformasi, dan dinamika sesuai perkembangan sejarah dan masyarakatIslam di mana mereka berada. Ideologi-ideologi ekstrim dan radikal, berikut berbagai aksi kekerasansenantiasa muncul dalam perjalanan sejarah Islam sampai saat ini. Ironisnya, tak jarang kelompokekstrim tersebut mendapat legitimasi publik dan ummat yang cukup luas sehingga,sampai tingkat tertentu, seakan-akan menjadi representasi dari ummat Islam.Dalam konteks sejarah Indonesia, misalnya, gerakan kaum Paderi yg dipimpin ImamBonjol di Sumatera Barat, telah ‘terlanjur’ dianggap sebagai aksi kepahlawananmenghadapi kolonialisme Belanda, padahal menurut sebagian sejarawan apa yangdisebut dengan Perang Paderi tsb asal muasalnya adalah gerakan radikal agama yg diwarnai kekerasanyang dilakukan oleh para Ulama dan pendukung puritanisme Islam terhadapkelompok Adat, yang kendati beragama Islam tetapi dikategorikan sebagai kafir.[4] Radikalismedan kekerasan di dalam ummat Islam di berbagai negara di dunia yang lain,bukanlah sesuatu yang asing atau insidentil belaka, tetapi memiliki akarkesejarahan dan terkait dengan perubahan masyarakat.

Era pasca-perang dingin yg dicirikandengan globalisasi berikut dampak perubahan-perubahan besar dalam segala aspekkehidupan manusia, menyaksikan muncul dan maraknya radikalisme di sebagaianummat Islam dan fenomena aksi terror yang, secara salah atau benar,diasosiasikan dengan Islam atau ummat Islam. Apa yg disebut oleh para pakarsebagai ideologi “Trans-nasional Islam”atau “Islam Fundamentalis” atau “Salafi jihadis”, atau sering disebut “Jihadis” adalah istilah jenerik dari pendukung ideologi radikal ygmengapropriasi ajaran Islam dan memakai strategi serta taktik kekerasan, termasuktetapi tak terbatas pada terorisme. Salah satu peristiwa yang selalu menjadirujukan di dunia adalah peristiwa 9 September 2001, ketika dua pesawatpenumpang ditabrakkan ke Gedung Kembar WTC di New York oleh para terorisAl-Qaeda, dan upaya yang sama namun gagal terhadap Kementerian Pertahanan AS diPentagon. Selain ribuan manusia menjadi korban, kerusakan baik fisik maupun psikis secara massif telah terjadi yang akanberdampak sangat besar bukan saja terhadap bangsa Amerika tetapi juga ummatIslam di seluruh dunia. Di Indonesia, aksi-aksi terror mulai marak sejak tahun2000 dan sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda akan berhenti kendatitelah ratusan korban meninggal dan luka-luka, belum lagi dampak negatifnya bagibangsa Indonesia di mana ummat Islam merupakan bagian integral di dalamnya.

Negara RI sebagai sebuah negara yangmayoritas penduduknya adalah ummat Islam, pada tingkat tertentu, menghadapi problem yang lebih rumit ketimbang AS dalam hal ancaman terror yang dilandasi oleh ideologi ekstrim-radikal. DiAS, ancaman terror dan kelompok teroris relatif lebih jelas sosok dan identitasnya,walaupun bukan berarti mudah untuk dideteksi dan diatasi. Kasus terakhir bom dikota Boston, umpamanya, menunjukkan bahwa ancaman terror di dalam negeri AS ternyata masihterus ada. Padahal upaya pemberantasan terorisme oleh negeri tersebut telahdilakukan secara begitu seksama, sistematis, dan menelan biaya triliunandollar. Apa yg disebut sebagai strategi pencegahan awal (preventive) dan aksidadakan (pre-emptive) dalam perangmelawan terorisme semenjak Presiden George Bush sampai saat ini, di bawahPresiden Obama, masih banyak diperdebatkan efektifitasnya. Kendati AS dapatmenembak mati gembong teroris seperti Osama bin Laden di Pakistan, tetapifaktanya Al-Qaeda ternyata masih tetap bergeming dan malah memiliki berbagaijejaring di Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Asia Timur, termasukkawasan ASEAN!

Di Indonesia, kondisinya sangatberlainan karena kelompok radikal dan pelaku terror berada dalam suatu wilayahyang dihuni ummat Islam yang memungkinkan mereka melakukan berbagai upayaklandestin (penyelundupan) dan bergerak dalam masyarakat. Kendati jumlah pendukung kaum radikal di Indonesia sangat kecil,[5] namunmereka dengan mudah mampu melakukan manipulasi dan kampanye untuk mencaridukungan atau simpati melalui manipulasi informasi dan penggunaan jejaringmedia, baik media umum maupun media sosial. Selain itu, berbagai gerakan danormas Islam yang memiliki pandangan yang dekat dengan kaum radikal, langsungatau tidak, ikut memberikan selubung dan dukungan. Sebagian ummat Islam yangmemiliki pemahaman yang masih kurang mengenai relasi agama dan kekuasaan negaraatau Pemerintah, juga mudah dipengaruhi oleh kaum radikal sehingga mereka dapadimanfaatkan juga dalam penyebaran gagasan dan aksi radikal tsb. Dapat disimpulkan bahwa dengan kondisi seperti ini, perang melawan radikalisme dangerakan radikal di Indonesia memiliki kompleksitas yang jauh berbeda dengannegara seperti AS, dan karenanya harus pula menggunakan strategi yang lebihkompatibel dengan konteks dan realitas yg ada di negeri ini. Pendekatankekuatan dan penegakan hukum (hard power)saja tidak akan mampu menyelesaikan masalah secara tuntas. Diperlukanpendekatan yang lebih lunak (soft power)termasuk upaya de-radikalisasi padatataran masyarakat sipil, khususnya di kalangan akar rumput (grass-roots).

II. Peran Ponpes Dalam Penanggulangan Ekstremisme-Radikalisme

Mengikuti pandangan almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur),ponpes adalah sebuah sub-kultur dalam masyarakat yang peran dan fungsinyasenantiasa mengikuti perkembangan. Sebagai sub-kultur, ponpes memiliki cirikhas baik secara fisik maupun non fisik serta produknya. Secara non fisikponpes memiliki cara pandang dunia (worldview)yang bersumber dari ajaran Islam yg diwarisi dan diajarkan secara terus menerusdari generasi pertama yang salih (salafas- salih) sampai saat ini. Dari pandangan dunia tersebut, maka lembagaponpes membawa dua missi penting: 1) sebagai lembaga pendidikan untukmemperdalam dan mengembangkan agama Islam, dan 2) memperbaiki perilakumasyarakat baik di dalam maupun di luar ponpes sesuai dengan ajaran Islam.Secara fisik, ciri khas ponpes dapat dicermati dari bentuk bangunan ataukompleks di mana ia berada yang menjadikannya sebagai sebuah komunitas mandiritetapi tetap terbuka kepada pihak di luarnya. Dimensi fisik ponpes itu termasukjuga bagaimana proses ajar mengajar dilaksanakan, hubungan antara Kyai-santribaik ketika masih berada di dalam maupun setelah di luar ponpes, hubunganantara komunitas ponpes dengan pihak di luarnya, termasuk penguasa, dll.Sementara produk pesantren adalah para alumni dan kontribusinya sertapenghargaan yang diterima dari masyarakat. Dalam hal ini, ponpes ikut berkiprahbukan saja dalam pengembangan keilmuan agama dan penerapannya dalam kehidupannyata, tetapi juga dalam aspek kehidupan non-agama, seperti ekonomi, politik,dan sosial.

Tak pelak lagi, inti sub-kulturponpes adalah Kyai dan santri serta kiprah memperdalam ilmu keagamaan (tafaqquh fid-diin) yang telahberabad-abad dilestarikan dan dikembangkan. Dalam tradisi ponpes di kalangan nahdliyyin, titik berat pendidikanponpes adalah meneruskan tradisi keilmuan agama yg telah menjadi corpus Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah) dengan memperhatikan konteks lingkungan dimana ia berada, baik pada tataran lokal, regional, nasional, maupun global.Kendati sepintas fokus ponpes sangat lokal, namun tak mungkin dihindarkanterjadinya persentuhan dengan lingkup yang lebih luas. Apalgi dengan semakinberkembangnya teknologi informasi, stereotype ponpes sebagai lembaga pendidikanagama yang kurang gaul, terisolasi, dan tertutup, tidak memiliki validitas yangcukup kuat. Disiplin keilmuan yang diajarkan dalam ponpes, seperti fiqh, hampirtidak memungkinkan Kyai dan santri untuk bersikap mengasingkan diri. Kendatidemikian, harus diakui adanya gradasi tingkat kosmopolitanisme dalam ponpestertentu.

Itulah sebabnya, jarang ditemukan ponpes yang benar-2 uzlah (mengisolasi diri) daripergaulan dan komunikasi dengan masyarakat sekitar. Justru sebaliknya, ponpesmenjadi salah satu locus untuk bukan saja mencari, mendalami dan mengembangkan keilmuan agama, tetapi jugareferensi bagi keperluan masyarakat: mulai keperluan membaca doa sampai masalahpolitik. Dengan demikian perpaduan antar fungsi pertama dan kedua, senantiasaberlangsung lebih-kurang secara wajar dan natural. Hanya saja intensitasnya sangat tergantungkepada sang Kyai dan santri serta masyarakat sebagai pemangku kepantingan (stake holders). Bisa saja sebuah ponpes yg beradadi sebuah lokasi pedesaan memiliki jangkauan pengaruh (sphere of influence) yang menerobosbatas-batas geografis desa dan bahkan kota sekitarnya. Demikian jugasebaliknya, bisa terjadi bahwa sebuah ponpes di kota yang tidak terlalu banyakterdengar pengaruhnya di luar komunitas sekitarnya.

Dengan adanya posisi strategis seperti ini, maka tak heran jika Geertz menyebut peran Kyai pada suatu saat adalah semacam makelar budaya (cultural broker) bagikomunitas pesantren dan masyarakat sekitarnya. Kyai adalah figur yang dianggapmemiliki kelebihan dalam keilmuan agama dan juga kemampuan menerjemahkanpengaruh-2 luar kepada komunitasnya. Gus Dur lebih jauh ketimbang Geertz dalammelihat fungsi Kyai. Bukan saja sebagai makelar budaya, Kyai (dan ponpes) jugamenjadi pencipta (creator) dan penemuproduk budaya baru sebagai hasil dari perenungan, pemikiran, dan interaksi intensifnya dengan dunia luar. Tak heran jika banyak kalangan dari luar ponpesyang sering kaget dengan orisinalitas pemikiran para Kyai dalam bidang-bidangyg strategis di luar lingkup ponpes. Rois Akbar NU KH Hasyim Asy’ari, KH. BisriSyansuri, KH, Wahab Hasbullah, KH Wahid Hasyim, KH Ahmad Shiddiq, KHAbdurrahman Wahid, dan banyak Kyai besar NU adalah contoh-2 utama yg bisadisebutkan. Dan masih banyak lagi dalam kapasitas yang berskala lokal,regional, dan nasional.

Berangkat dari latar belakang sejarah,peran dan fungsi ponpes tsb, maka jika saat ini muncul fenomena radikalisme(gagasan, ideologi, dan praksis) yang berdampak sangat destruktif bagimasyarakat, bangsa Indonesia, dan ummat Islam, ponpes pun harus tampilmemberikan kontribusinya. Ponpes dapat berkontribusi besar baik dalam dimensitafaqquh fid-din, maupun rekayasa sosial budaya untuk membendung danmemberantas radikalisme di lingkungannya, yang berarti juga benteng pertamabagi bangsa dan NKRI. Ponpes baik sendiri-sendiri atau bersama-sama, tergantungdari kapasitas dan lingkup pengaruhnya mampu melahirkan pemikiran yang dapatdipakaiutk menolak ideologi radikal yang mengatasnamakan ajaran Islam, sepertiideologi kaum Jihadis yg saat ini sedang marak di negeri kita mulai dari levelakar-rumput sampai elitnya. Lebih penting lagi, ponpes juga menjadi komponenutama dalam masyarakat sipil menyadarkan betapa berbahayanya radikalisme tsbkarena salah satu sasaran utamanya adalah menghancurkan nilai-2 inti (core values) yang selama ini dijadikanpegangan dan rujukan oleh kaum nahdliyyin,yakni nilai-2 Aswaja.


III. Strategi Ponpes Dalam Agenda De-radikalisasi

Dalam buku “Antara Terorisme dan Jihad” karya Dzulqarnain As-Sunusi (2011)khususnya Bab III tentang Pandangan IslamTerhadap Terorisme, pengertian terorisme sesuai dengan fatwa dari Al-Azhar adalah “membuat takut orang-orang yang aman, menghancurkan kemashlahatan,tonggak-tonggak kehidupan mereka, dan (perbuatan melampaui batas terhadapharta, kehormatan, kebebasan, dan kemuliaan manusia dengan penuhkesewenang-wenangan dan kerusakan di muka bumi.”[6] Radikalismedan terorisme dalm pemahaman ini bertolak belakang dengan konsep Jihad yangdiyakini oleh jumhur Ulama dan ummat Islam, yakni “bersungguh-sungguh dan mengerahkan seluruh kemampuan dalam melawanmusuh dengan tangan, lisan atau apa yang ia mampu.”[7]Terorisme berdampak negatif dan secara syar’i bertentangan dengan ajaran Islam.[8]

Sebab musabab terorismebermacam-macam dan tidak bisa hanya direduksi menjadi satu dua sebab belaka.Namun demikian, faktor pemikiran dan pandangan serta ideologi radikal berikutpenyebarannya adalah salah satu yang utama. Termasuk dalam faktor ini adalahpenyebaran ideologi Takfiriahsebagaimana yang dipropagandakan oleh kelompok-kelompok Jihadis di mana saja.[9]Faktor-faktor struktural tentu juga ikut berperan sebagai pendukung danpendorong berkembangnya ideologi dan praksis radikalisme, seperti ketidakadilan, kesewenang-wenangan penguasa, kemiskinan akut, krisis moral dalamkehidupan publik, infiltrasi dari pihak luar, dan masih kuatnya budayakekerasan dalam suatu komunitas atau masyarakat.

Kiranya menjadi jelaslah di mana locus peran dan fungsi ponpes dalam petajalan (road map) agend penanggulangan ekstremisme-radikalisme. Jika de-radikalisasi dimengerti sebagai salah satu implementasi dari pendekatan kekuatanlunak (soft power) dalam masyarakatsipil, maka ponpes menjadi salah satu ujung tombak terpenting dalam upayaderadikalisasi di bidang ideologi pada akar rumput yakni komunitas Muslim diakar rumput. Ponpes dapat berperan sebagai salah satu actor dalam deteksi danperingatan dini (early detection and warning) terhadap gejala munculnya virusradikalisme, dan sekaligus menjadi penangkalnya. Yang disebut terakhir itudapat secara efektif dilakukan melalui upaya diskursif (wacana) maupun praksis(tindakan di lapangan). Pada tataran diskursif, ponpes dapat memberikanargument kontra berdasarkan penafsiran ajaran-ajaran Islam yang bersumber padatradisi yang telah berabad-abad dimiliki dan dilestarikan oleh ponpes. Padatataran praksis, ponpes dapat ikut serta menjadi pelaksana gerakan membendungradikalisme dalam berbagai aksi sosial dan ekonomi serta budaya.

Dalam pemahaman Aswaja di lingkungannahdliyyin, misalnya, sikap radikal,ekstrim, berlebihan (tatharruf) tidak mendapat tempat dan ditolak.Prinsip-prinsip tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan), ‘adalah (adil), adalah merupakanlandasan dalam bersikap dan bertindak termasuk dalam mengambil keputusanhukum-hukum agama. Itulah sebabnya mengapa ponpes sebagai sub-kultur dalammasyarakat dapat bertahan berabad-abad dan bahkan mewarnai kehidupan sosialbudaya serta menjadi kekuatan perubahan (agentof social changes). Kendati pendekatan ponpes tidak radikal revolusioner, tetapi gradualisevolusioner, namun dampak yang ditimbulkannya telah membuat sebuah warnaIslam yang moderat dan inklusif di negeri ini. Penerapan kaidah-kaidah ushulfiqh seperti “memelihara yang lama yangmasih baik dan mengambil yang baru yang lebih baik” atau “jika tidak mendapat keseluruhan, makaambillah sebagian yg bermanfaat”, atau “kebiasaan adalah salah satu dasar hukum” dsb menjadikan para Kyai dan santri sertakomunitas ponpes mampu beradaptasi dan sekaligus melakukan proses transformasiyang tidak menciptakan dampak-dampak yang merusak harmoni sosial.

Secara kongkrit, ponpes perludilibatkan dalam agenda de-radikalisasi sesuai dengan kapasitas dan konteksnyadalam lingkup lokal, regional dan nasional bahkan internasional. Pendekatandari akar rumput untuk de-radikalisasi akan efektif jika pihak pembuatkeputusan bekerjasama secara terpadu, bukan bersifat instruksi dan tekanan dariatas, dengan ponpes serta ormas-ormas sperti NU yang menaungi ratusan ribulembaga pendidikan Islam tradisional. Jika ini dilakukan, maka sebuah beteng (bullwark) yang kokoh untuk membendung radikalisme akan terbangun. Dan ini berarti bahwa ponpes sekali lagi akan menjadi pemeran sejarah yang penting dalam ikut memelihara dan menjaga keamanan nasional NKRI.

IV. Penutup

Ancaman dan bahayaradikalisme merupakan masalah nasionalyang harus dihadapi oleh seluruh komponen bangsa, termasuk masyarakat sipil,diseluruh tanah air. Marknya ideologi radikal dan organisasi-organisasi yangmenggunakan pendekatan kekerasan termasuk terorisme, harus menjadi kepedulianseluruh warganegara, termasuk komunitas pesantren. Sebaliknya, para pengambilkeputusan di tingkat nasional maupun regional dan lokal harus mampumemberdayakan potensi yang sudah terbukti sumbangsihnya selama berabad-abadlamanya dalam membangun komunitas dan masyarakat melalui pendidikan agama,yakni lembaga pondok pesantren. Penanggulangan radikalisme atau de-radikalisasisebagai sebuah strategi yang dianggap efektif dalam jangka panjang haruslahdikembangkan secara kontekstual dengan melibatkan para pemangku kepentinganserta potensi yg dimiliki mereka.

Sudah saatnya pelibatan ponpes dalamde-radikalisasi diimplementasikan dengan menggunakan peta jalan, strategi danupaya-upaya yang jelas, komprehensif, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkankinerjanya. Salah satu yang bisa dikembangkan dalam strategi dan upayade-radikalisasi melalui peran ponpes adalah dalam dimensi ideologi, yaknimelakukan kontra ideologi radikal kelompok Jihadisdengan pengembangan wacana dan praksis keagamaan yang dimotori oleh ponpes.Berbekal pengalaman dan kapasitas dalam bidang kajian dan pendidikan agama ygsudah menyejarah, serta bukti-bukti nyata peran ponpes dalam proses nation and character building selamasejarah NKRI, tak dapat diragukan lagibahwa ponpes akan memberikan kontribusinya yang signifikan. Bukan saja ia akan menjadi salah satu wahana bagi deteksi dan peringatan dini thd bahaya virus radikalisme, tetapi juga pelaksana yang memiliki baik kapasitas maupun kesiapan dalam komunitas akar rumput yang menjadi salah satu sasaran utam darikelompok-kelompok penyebar radikalisme di negeri ini.

(Tulisan ini adalah ringkasan makalah dalam acara Bedah Buku "Antara Jihad dan Terorisme", diseenggarakan oleh Yayasan Salafiyah Kholidiyah, Plumpang Tuban, Jatim, tgl 8 Juni 2013)

Catatan:

[1] Radikalisme adalah gabungan dari duakata ‘radikal” dan “isme”. Radikal berasal dari kata “radix” atau akar. pengertian radikal adalah sesuatuyg ekstrim, fundamental, atau drastis. Radikalisme adalah paham yangmenghendaki perubahan drastis dan ekstrim. Perubahan radikal tidak selaluberarti negatif, tetapi radikalisme lebih cenderung berkonotasi negatif karenapemakaian cara-cara ekstrim, kekerasan dan destruksi (perusakan) terhadaptatanan dan nilai yang ada demi mencapai tujuan.

[2]Kelompok Khawarij adalah kelompok Muslim yang pada mulanya menyokong Sayidina Ali bin Abi Thalib, KW, tetapi kemudianmengingkari, menolak kepimpinan beliau dan bahkan melakukan pembunuhan terhadapbeliau dan juga sebelumnya thd SayyidinaUtsman Ibn ‘Affan, RA. Lihat (http://ms.wikipedia.org/wiki/Khawarij,diunduh 6/6/2013).

[3]Dengan demikian kelompok Khawarij bisa disebut juga sebagai kelompok Takfiri (yang mengafirkan) yang pertamadan cikal bakal kelompok-kelompok Takfiriyang ada sampai sekarang.

[4]Menarik bahwa pemimpin kaum Adat yang diperangi oleh Ulama di Sumatera Barattsb, bergelar Sultan, yaitu YangDipertuan Agung Sultan Arifin Muningsyah. Tidak mungkin gelar tersebutdiberikan kecuali kepada seseorang yang beragama Islam. Konflik tsb berubahmenjadi perang melawan penjajah, ketika kaum Adat meminta bantuan Belanda untukmengalahkan pihak kaum Padri. Lihat (http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padri,diunduh tgl. 6/6/2013)

[5]Kecilnya jumlah kelompok dan pendukung kaum radikal Islam di Indonesia tidakberarti bahwa pengaruh mereka tidak signifikan, atau bahwa kerusakan sertakekacauan yang ditimbukan juga kecil. Fakta yang ada menunjukkan bahwakorban-korban terorisme, baik rakyat maupun aparat, serta kerusakan harta-bendadan fasilitas, belum lagi pengaruh psikologis yg ditimbulkannya adalah sangatbesar baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Baca, misalnya, Wawan H.Purwanto, Satu Dasawarsa Terorisme diIndonesia, Jakarta: CMB Press, 2012.

[6]Dzulqarnain As-Sunusi, Antara Jihad danTerorisme, edisi revisi, Makassar: Pustaka As-Sunnah, 2011, hal. 126

[7]Definisi yang dikutip As-Sunusi dari Ar-Raghibal-Ashbahany, op. cit, hal. 53.

[8]Disebutkan ada 16 (enambelas) dampak negatif dari teorisme secara syar’i: 1) Penentangan thd Allah danRasulNya; 2) Keluar dari Jama’ah kaum Muslimin; 3) Pembangkangan thd Penguasa(yg sah); 4) Perbuatan bid’ah dalam agama; 5) Penghianatan dan melangar janji;6) Pelanggaran thd perjanjian kaum Muslimin; 7) Perbuatan dzalim dan melampauibatas; Terhambatnya penyebaran agama Allah; 9) Terciptanya rasa takut ditengah kaum Muslimin; 10) Terjadinya bahaya di tengah kaum Muslimin; 11)Penguasaan orang-orang kafir terhadap kaum Muslimin; 12) Pembunuhan jiwa ygtidak bersalah; 13) Tersakitinya kaum Muslimin yang tak berdosa; 14) Timbulnyakerusakan di muka bumi; 15) Orang-orang yang berkomitmen terhadap agamanyamenjadi bahan celaan dan cercaan; dan 16) Perusakan harta benda yang terjagadan dilindungi Syari’at. op. cit, hal.204-219.

[9]As-Sunusi mengatakan ada 13 (tigabelas) penyebab munculnya terorisme: 1) Jauhdari tuntunan syari’at Allah; 2) Jahil terhadap tuntunan Syari’at dansedikitnya pemahaman agama; 3) Sikap ekstrim; 4) Jauh dari tuntunan ulama; 5)Mengikuti ideologi menyimpang; 6) Hizbiah (pengelompokan, red) terselubung; 7)Tersebarnya buku-buku yang memuat ideologi terorisme; Mengikuti semangatbelaka; 9) Makar musush-musuh Islam; 10) Tidak diterapkannya hukum Allah padakebanyakan negeri Islam; 11) Paham Khawarij; 12) Kerusakan media massa; dan 13)Diletakkannya berbagai rintangan terhadap dakwah yang haq. Op.cit, hal.165-203.
Share:

THF ARCHIVE

FP GUSDURIANS